BUKU PRAMUKA
08.10.48
SEJARAH GERARAMUKA
A. Pendahuluan
Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan
kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan
kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang
mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang
kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.
B. Riwayat hidup Baden Powell
Lahir
tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama
powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika
Stephenson masih kecil.
Pengalaman
Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan
menarik diantaranya :
a) Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka
mendapatkan pembinaan watak ibunya.
b) Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan
berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
c) Sifat Baden Powell yang sangat cerdas,
gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan
menggambar sehingga disukai teman-temannya.
d) Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan
pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di
puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
e) Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking,
Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
f)
Pengalaman
mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja
Dinizulu.
Pengalaman
ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara
muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
William
Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih
anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade
di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea
pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Tahun
1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada
tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak.
Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell
meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
C. Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal
tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan
yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting
For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang
kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki
dengan nama Boys Scout.
Tahun
1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan
untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri
beliau.
Tahun
1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan
buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku
ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk
serigala.
Tahun
1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun.
Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju
Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya
menuju ke pantai bahagia.
Tahun
1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau
mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat
sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
a)
Tahun
1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
b)
Tahun
1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
c)
Tahun
1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
d)
Tahun
1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
e)
Tahun
1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
f)
Tahun
1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
g)
Tahun
1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
h)
Tahun
1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
i)
Tahun
1963 Jambore X di Marathon, Yunani
j)
Tahun
1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
k)
Tahun
1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
l)
Tahun
1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
m) Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran
tetapi dibatalkan
n)
Tahun
1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
o)
Tahun
1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
p)
Tahun
1991 Jambore XVII di Korea Selatan
q)
Tahun
1995 Jambore XVIII di Belanda
r)
Tahun
1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
s)
Tahun
2003 Jambore XX di Thailand
t)
Tahun
2007 Jambore XXI di Hylands Park Inggris
u)
Tahun
2011 Jambore XXII di Rikaby, Swedia
v)
Tahun
15 Jambore XXIII di kirarahama, Jepang
Tahun
1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat
terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren,
beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai
tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun
1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro
Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia
dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan
Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak
tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut
oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry
(Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi
oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro
Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir,
Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri
bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika
dan Amerika Latin.
SEJARAH GERAKAN
PRAMUKA INDONESIA
A. Pendahuluan
Pendidikan
Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang
penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk
itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan
Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai
negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang
Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang
Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders
Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh
pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan
membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional.
Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse
Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale
Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul
Wathon).
Dengan
adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka
K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan
meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930
organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda
Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun
1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi
BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada
waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu
banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah
tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28
Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar
tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang
terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia)
berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun
1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari
kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama
PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Karena
masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan
gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi
gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi
kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana
Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961
tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs
Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di
dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai
satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama
sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.
C. Perkembangan Gerakan Pramuka
Ketentuan
dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik
pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata
banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya.
Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari
kota ke desa.
Kemajuan
Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap
tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira
80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun
1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan
kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa
Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan
Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional
mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian
diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi
problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan
Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang
partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi.
Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama
untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi
terkait.
LATAR BELAKANG LAHIRNYA
GERAKAN PRAMUKA
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan
menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan,
kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.Dari ungkapan yang telah
dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di
Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah
seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
KELAHIRAN GERAKAN PRAMUKA
Gerakan
Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu 1.
Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili
organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di
Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
a) Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238
Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan
Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan
menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia,
serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman,
petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan
tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan
Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di
lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN
KERJA.
b) Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di
Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan
Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961.
Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI
IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
c) Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di
Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat
yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan
kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini
kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
GERAKAN PRAMUKA DIPERKENALKAN
Pidato
Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan\
Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh
masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya
yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan
perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di
dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.
Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat
17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk
dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam
realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14
Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70
anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara
anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.Mapinas diketuai oleh Dr. Ir.
Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan
Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.Sementara itu dalam Kwarnas, Sri
Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh
sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.
GERAKAN PRAMUKA INDONESIA
Gerakan
Pramuka Indonesia adalah nama organisasi
pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang
dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda karana, yang
memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya.
“Pramuka”
merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga,
Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang
lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan
Majelis Pembimbing.
Sedangkan
yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah
dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan,
sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan
watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan
kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan
masyarakat dan bangsa Indonesia.
Sifat
Lambang
Pramuka Indonesia yaitu tunas kelapa yang dijahitkan di kerah kiri baju pramuka
(untuk wanita). Lambang Pramuka Internasional yang dijahitkan di kerah kanan
baju pramuka (untuk wanita). Bagi pria, tunas kelapa berada di kantung sebelah
kiri, sedangkan Lambang Pramuka Internasional dijahitkan pada sebelah kanan
kemeja. Emblem lokasi wilayah Gerakan Pramuka (berdasarkan provinsi) dijahitkan
di lengan kanan baju Pramuka.
Berdasarkan
resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka
kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
a) Nasional,
yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara
haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan
kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
b) Internasional,
yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus
membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama
Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan,
tingkat, suku dan bangsa.
c) Universal,
yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik
anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu
menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan.
Fungsi Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a) Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda Kegiatan
menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung
pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan,
jadi bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja. Karena itu lebih tepat
kita sebut saja kegiatan menarik.
b) Pengabdian bagi orang dewasa Bagi
orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang
memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai
kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian
tujuan organisasi.
c) Alat ( means ) bagi masyarakat dan
organisasi Kepramukaan
merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat,
dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi
kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan
pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya.
TujuanGerakan Pramuka
bertujuan mendidik anak-anak
dan pemuda Indonesia dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa
dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar;
1) anggotanya menjadi manusia yang
berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan
kuat keyakinan beragamanya.
2) anggotanya menjadi manusia yang tinggi
kecerdasan dan keterampilannya.
3) anggotanya menjadi manusia yang kuat dan
sehat fisiknya.
4) anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga
negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna,
yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.
Tujuan
tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan yang dilakukan
oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada pencapaian tujuan
tersebut.
Tugas Pokok Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia, menuju ke tujuan Gerakan Pramuka, sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yang berjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan tersebut Gerakan Pramuka selalu memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan dan minat peserta didiknya.
Karena
kepramukaan bersifat nasional, maka gerak dan kegiatan Gerakan Pramuka
disesuaikan dengan kepentingan nasional. Kepentingan nasional bangsa Indonesia
ini tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara, yang merupakan Ketetapan MPR.
Gerakan Pramuka dalam ikut membantu pelaksanaan GBHN tersebut selalu mengikuti
kebijakan Pemerintah dan segala peraturan perundang-undangannya.
Gerakan
Pramuka hidup dan bergerak di tengah masyarakat dan berusaha membentuk tenaga
kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Karenanya Gerakan Pramuka harus
memperhatikan pula keadaan, kemampuan, adat dan harapan masyarakat, termasuk
orang tua anggota Pramuka, sehingga Gerakan Pramuka terutama pada
satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga Pramuka sesuai dengan apa yang
diharapkan orang tua anggotanya dan masyarakat di lingkungannya.
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan
Prinsip
Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan dalam pendidikan
kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan pendidikan lainnya.
Baden-Powell
sebagai penemu sistem pendidikan kepanduan telah menyusun prinsip-prinsip Dasar
dan Metode Kepanduan, lalu menggunakannya untuk membina generasi muda melalui
pendidikan kepanduan. Beberapa prinsip itu didasarkan pada kegiatan anak atau
remaja sehari-hari. Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan itu harus diterapkan
secara menyeluruh. Bila sebagian dari prinsip itu dihilangkan, maka organisasi
itu bukan lagi gerakan pendidikan kepanduan.
Dalam
Anggaran dasar Gerakan
Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan
bertumpu pada:
1) Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa;
2) Kepedulian terhadap bangsa dan tanah air,
sesama hidup dan alam seisinya;
3) Kepedulian terhadap diri pribadinya;
4) Ketaatan kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Prinsip Dasar
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya dengan dibantu oleh pembina, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.
Metode Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :
a) Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
b) Belajar sambil melakukan;
c) Sistem berkelompok;
d) Kegiatan yang menantang dan meningkat serta
mengandung pendidikan yang sesuai dengan
Perkembangan
rohani dan jasmani pesertadidik;
a) Kegiatan di alam terbuka;
b) Sistem tanda kecakapan;
c) Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk
puteri;
d) Sistem among.
Metode
Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar
Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan. Metode
Kepramukaan juga digunakan sebagai sebagai suatu sistem yang terdiri atas
unsur-unsur yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya
mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang
tercapainya tujuan.
KIASAN
DASAR
Kiasan dasar adalah alam pikiran
yang mengandung kiasan (gambaran) sesuatu yang disanjung dan didambakan. Yang
menjadi kiasan dasar Gerakan Pramuka adalah romantika perjuangan besar bangsa
Indonesia.
Oleh
karena itu, maka kiasan ini mengambil hal-hal yang ada hubungannya dengan
perjuangan bangsa. Baik pada masa lalu, maupun perjuangan pembangunan pada masa
sekarang.
ROMANTIKA
a. 20 Mei 1908 ( Masa Kebangkitan Nasional
) masa mensiagakan rakyat untuk melawan kolonial dengan adanya organisasi
pemuda “ Boedi Oetomo “..
b. 28 Oktober 1928 ( Masa Sumpah Pemuda ) Masa menggalang Persatuan dan kesatuan.
c. 17 Agustus 1945 ( Masa Kemerdekaan ) Masa Menegakkan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
d. 05 Juli 1959 ( Masa Dekrit Presiden ) Mengisi
Kemerdekaan, Pemimpin memandegani,
membawa bangsa kearah pembangunan.
e. Permulaan awal untuk membantu dan menata
bangsa Indonesia dengan Boedi Oetomo.
f. Menggalang persatuan dan kesatuan untuk di
ramu, dirakit dan diterapkan dalam perjuangan bangsa melalui Kongres Pemuda II.
g. Menegakkan bangsa Indonesia yang berdaulat
dengan bantara (kader) untuk melaksanakan dan melanjutkan kemerdekaan RI dengan
pembangunan.
h. Para pemimpin memandegani untuk mengisi
kemerdekaan.
i. Membina persatuan dan kesatuan bangsa agar
tetap utuh dan berdiri tegak.
PENGGOLONGAN
a. anak didik yang berumur 7 - 10 tahun disebut Siaga ( S )
b. anak didik yang berumur 11 - 15 tahun disebut
Penggalang ( G )
c. anak didik yang berumur 16 - 20 tahun disebut
Penegak ( T )
d. anak didik yang berumur 21 - 25 tahun disebut
Pandega. ( D )
PENGELOMPOKKAN
a. Satuan kecil untuk Siaga disebut Barung
(tempat penjaga ramuan bangunan). Satuan yang terdiri dari beberapa Barung
disebut Perindukan (tempat dimana anak cucu berkumpul)
b. Satuan untuk Penggalang disebut Regu
(gardu, pangkalan untuk meronda). Satuan yang terdiri dari beberapa regu
disebut Pasukan, (tempat suku berkumpul)
c.
Satuan
kecil untuk Penegak disebut Sangga (rumah kecil untuk orang yang
bertanggung jawab menggarap sawah/ladang).
d. Satuan kecil untuk Pandega disebut Racana
(pondasi, alas tiang, umpak atap).
e. Satu perindukan Siaga, satu Pasukan
Penggalang, satu Ambalan Penegak dan satu Racana Pandega, bersama merupakan
satu Gugusdepan (kombinasi satuan-satuan yang bertugas di depan,
terdepan, yang langsung menghadapi tantangan).
KEGIATAN
a. Siaga
berorientasi pada persiapan segala petensi peserta didik untuk dikembangkan
lebih lanjut.
b. Penggalang
berorientasi pada penggalangan persatuan dan kesatuan pada kelompok kecil
maupun besar.
c. Penegak
berorientasi pada penegakkan prinsip dan karya nyata.
d. Pandega
berorientasi pada pengembangan kepemimpinan.
TANDA PENGENAL
Macam-macam
Tanda Pengenal
A. Tanda
Umum
F Dipakai secara umum oleh semua anggota
Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri.
F Macamnya: – Tanda tutup kepala, – setangan /
pita leher, – tanda pelantikan, – tanda harian, – tanda WOSM.
B. Tanda
Satuan
F Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat
seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.
F Macamnya: – Tanda barung / regu / sangga, –
gugus depan, – kwartir, – Mabi, – krida, – saka, – Lencana daerah, – satuan dan
lain-lain.
C. Tanda
Jabatan
F Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang
anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.
F Macamnya: – Tanda pemimpin / wakil pemimpin
barung / regu / sangga, – sulung, pratama, pradana, – pemimpin / wakil krida /
saka, – Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing,
Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.
D. Tanda
Kecakapan
F Menunjukkan kecakapan, ketrampilan,
ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang
tertentu, sesuai golongan usianya.
F Macamnya: – Tanda kecakapan umum / khusus, –
pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.
E. Tanda
Kehormatan
F Menunjukkan jasa atau penghargaan yang
diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup
bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa,
negara dan umat manusia.
F Macamnya: – Peserta didik: Tiska, tigor,
bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan. – Orang dewasa: Pancawarsa,
Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.
F. Tanda
Jasa
Sistem Among
Sistem
among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan
kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan
leluasa dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah, keharusan,
paksaan, sepanjang tidak merugikan, baik bagi diri peserta didik maupun bagi
masyarakat sekitarnya, dengan maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa
percaya diri sendiri, kreativitas dan oto-aktivitas sesuai dengan aspirasi
peserta didik.
Sistem Tanda Kecakapan
Tanda
kecakapan adalah salah satu alat bagi Gerakan Pramuka untuk mewujudkan tujuan
yang ingin dicapai oleh Gerakan Pramuka.
Sistem
tanda kecakapan merupakan suatu cara yang ditata dan suatu cara menggunakan
tanda-tanda untuk menandai dan mengakui kecakapan-kecakapan, baik yang bersifat
teknis (praktis) maupun yang bersifat mental/spirituil, yang dimiliki oleh
anggota yang memakai tanda-tanda itu.
a) Tanda Kecakapan Umum.
b) Tanda Kecakapan Khusus.
LAMBANG GERAKAN PRAMUKA
Lambang
Gerakan adalahtanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota
Bentuk Gerakan Pramuka Lambang Gerakan Pramuka berbentuk / berupa Silluete Tunas Kelapa. (lihat gambar di samping) Penjabaran tentang Lambang ini ditetapkan dalam SK Kwarnas Nomer 06/KN/72 tentang Lambang Gerakan Pramuka.
Arti kiasan Lambang Gerakan Pramuka mengandung arti kiasan Sbb :
1.
Buah
nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka adalah
inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).
2.
Buah
nyiur tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan
rohaninya kuat dan ulet.
3.
Nyiur
dapat tumbuh dimana saja. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu
beradaptasi dalam kondisi apapun
4.
Nyiur
tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita
yang tinggi.
5.
Akar
nyiur kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.
6.
Nyiur
pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa
dan agama.
7.
Lambang
keris melambangkan senjata tradisional Jawa Tengah
8.
Lambang
10 api yang berkobar melambangkan dasadarma
9.
Padi
dan kapas melambangkan kesuburan dibidang pangan dan sandang
10.
Kode
daerah melambangkan daerah kota daerah
11.
Nama
kabupaten melambangkan kota cabang
12.
Bintang
melambangakan 5 sila pancasila
Penggunaan
a) Lambang Gerakan Pramuka dapat dipergunakan pada Panji, Bendera, Papan Nama Kwartir / Satuan, Tanda Pengenal dan alat administrasi Gerakan Pramuka
b) Penggunaan lambang tersebut dimaksudkan
sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan menanamkan sifat dan keadaan
seperti yang termaktub dalam arti kiasan lambang Tunas Kelapa itu pada setiap
anggota Gerakan Pramuka.
c) Setiap anggota Gerakan Pramuka diharapkan
mampu mengamalkan dan mempraktekkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dimilikinya kepada masyarakat di sekelilingnya. Sebab generasi muda yang
tergabung dalam Gerakan Pramuka diharapkan kelak mampu menjadi kader
pembangunan yang berjiwa Pancasila
GERAKAN
PRAMUKA INDONESIA
F adalah nama organisasi pendidikan nonformal
yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata
“Pramuka” merupakan singkatan dari praja
muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya.
F “Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota
Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka,
Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
F Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah
proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga
dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis
yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti
luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan
keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
TANDA KECAKAPAN KHUSUS (TKK)
Dalam
kepramukaan, Tanda
Kecakapan Khusus (TKK)
adalah tanda yang diberikan kepada peserta didik sebagai bentuk apresiasi atas
kemampuan seorang peserta didik dalam suatu bidang tertentu. TKK bersifat
opsional bagi peserta didik, sehingga seorang peserta didik dapat memiliki TKK
yang berbeda dari peserta didik lain. TKK jumlahnya saat ini mencapai puluhan,
dan kemungkinan akan ditambah seiring dengan kemajuan teknologi.

Untuk memperoleh
suatu TKK, seorang Pramuka harus mampu menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan
Khusus dalam bidang tersebut.


Pemasangan TKK
TKK
dipasang di lengan sebelah kanan baju seragam, dengan dua pilihan pemasangan,
yaitu
·Melintang,
dua jari dibawah lambang Kwartir Daerah/diatas jahitan bawah lengan, atau
·Melingkari
lambang Kwartir Daerah dengan komposisi dua buah disebelah kanan lambang
Kwartir Daerah, dua buah disebelah kiri lambang Kwartir Daerah, dan satu buah
dibawah lambang Kwartir Daerah.
Jumlah
TKK yang dapat dikenakan di baju seragam, paling banyak adalah lima buah. Jika
memiliki TKK lebih dari lima buah, maka seorang Pramuka harus
Pengenaan
Selempang
Selempang
(disebut juga tetampan) secara umum hanya dikenakan pada saat upacara resmi,
pelantikan, dan momen penting lainnya. Pada kegiatan-kegiatan biasa atau pada
saat latihan rutin biasa, selempang tidak perlu digunakan. Selempang dipasang
mengarah dari kanan atas ke kiri bawah.
Pembagian TKK
Tanda
Kecakapan Khusus di semua tingkatan peserta didik (penggalang, penegak dan
pandega), kecuali siaga, dibagi dalam lima golongan bidang kecakapan dan
memiliki tiga tingkatan.
Golongan Bidang TKK
Lima
golongan TKK tersebut ditandai dengan warna dasar TKK yang berbeda, dan
digolongkan menjadi:
TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan dengan warna dasar putih, meliputi:
TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan dengan warna dasar putih, meliputi:
1.
TKK
Gerak Jalan
2.
TKK
Pengamat
3.
TKK
Penyelidik
4.
TKK
Perenang
5.
TKK
Juru Layar
6.
TKK
Juru Selam
7.
TKK
Pendayung
8.
TKK
Ski Air
9.
TKK
Pencak Silat
10.
TKK
Posyandu/TKK Keluarga Berencana
TKK
Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak
dengan warna dasar kuning, meliputi:
1.
TKK
Sholat
2.
TKK
Khatib
3.
TKK
Qori
4.
TKK
Muadzin
5.
TKK
Penabung
6.
TKK
Doa
7.
TKK
Gereja
8.
TKK
Pelayanan
9.
TKK
Saksi Kristus
10.
TKK
Terang Alkitab
11.
TKK
Suluh Gereja
12.
TKK
Bhakti
13.
TKK
Dharmapala
14.
TKK
Wicaksana
15.
TKK
Dana Punia
16.
TKK
Bhakti
17.
TKK
Pendididkan KB
TKK Bidang
Keterampilan Teknik Pembangunan
dengan warna dasar hijau, meliputi:
1.
TKK
Penjilid Buku
2.
TKK
Juru Potret
3.
TKK
Juru Kulit
4.
TKK
Juru Logam
5.
TKK
Penenun
6.
TKK
Penangkap Ikan
7.
TKK
Juru Kebun
8.
TKK
Peternak Ulat Sutera
9.
TKK
Peternak Lebah
10.
TKK Peternak
Kelinci
11.
TKK
Filateli
12.
TKK
Pengumpul Lencana
13.
TKK
Pengumpul Mata Uang
14.
TKK
Pengumpul Tanaman Kering
15.
TKK
Pengumpul Tanaman Hidup
16.
TKK
Juru Masak
17.
TKK
Pecinta Dirgantara
18.
TKK
Pembuat Pesawat Model
19.
TKK
Pengenal Cuaca
20.
TKK
Komunikasi
21.
TKK
Penjelajah
22.
TKK
Juru Peta
23.
TKK
Juru Navigasi Laut
24.
TKK
Juru Isyarat Bendera
25.
TKK
Pelaut
26.
TKK
Pengembara
27.
TKK
Petani Padi
28.
TKK
Penanam Tanaman Hias
29.
TKK
Petani Cabai
30.
TKK
Juru Bambu
31.
TKK
Juru Anyam
32.
TKK
Juru Kayu
33.
TKK
Juru Batu
34.
TKK
Peternak Itik
35.
TKK
Peternak Ayam
36.
TKK
Peternak Sapi
37.
TKK
Peternak Merpati
38.
TKK
Pengumpul
39.
TKK
Pengumpul Benda
40.
TKK
Pengumpul Hewan
41.
TKK
Juru Semboyan
42.
TKK
Penjahit
43.
TKK
Pengendara Sepeda
44.
TKK
Juru Konstruksi Pesawat Udara
45.
TKK
Juru Mesin Pesawat Udara
46.
TKK
Juru Navigasi Udara
47.
TKK
Juru Evakuasi Mesin
48.
TKK
Pengenal Pesawat Udara
49.
TKK
Juru Isyarat Elektronika
50.
TKK
Juru Isyarat Optika
51.
TKK
Perencana Kapal
52.
TKK
Perahu Motor
53.
TKK
Berkemah
54.
TKK
Petani Bawang
55.
TKK
Petani Tanaman Jalar
56.
TKK
Peternak Belut
57.
TKK
Peternak Lele
58.
TKK
Statistika Keluarga Berencana
59.
TKK
Pengatur Ruangan
60.
TKK
Pengatur Rumah
61.
TKK
Pengatur Meja Makan
TKK
Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat,
Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup
dengan warna dasar biru,
meliputi:
1.
TKK
Pemadam Kebakaran
2.
TKK
Pengatur Lalu Lintas
3.
TKK
Pengamanan Lingkungan
4.
TKK
Penunjuk Jalan
5.
TKK
Juru Bahasa
6.
TKK
Juru Penerang
7.
TKK
Korespondensi
8.
TKK
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
9.
TKK
Penyuluh Padi
10.
TKK
Keadaan Darurat Udara
11.
TKK
Keadaan Darurat Laut
12.
TKK
Pembantu Ibu
13.
TKK
Pengasuh Anak
14.
TKK
Penerima Tamu
15.
TKK
Pendaki Gunung
16.
TKK
Juru Ukur
17.
TKK
Kependudukan
18.
TKK
Pendataan Keluarga Berencana
19.
TKK
Kesejahteraan Keluarga
TKK
Bidang Patriotisme dan Seni Budaya
dengan warna dasar merah, meliputi:
1.
TKK
Dirigen
2.
TKK
Penyanyi
3.
TKK
Pelukis
4.
TKK Juru
Gambar
5.
TKK
Pengarang
6.
TKK
Pembaca
Tingkatan TKK
Tingkatan
TKK dalam Gerakan Pramuka dibagi menjadi tiga. Untuk mencapai tingkatan
selanjutnya, seorang Pramuka harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam Syarat
Kecakapan Khusus (SKK). Setiap tingkatan SKK yang lebih tinggi akan berbeda
persyaratannya dengan SKK yang memiliki tingkatan lebih rendah walaupun untuk
TKK yang sama.
Dari
kiri ke kanan, contoh TKK Pramuka Penegak: TKK Qori tingkat Purwa, TKK Pengamat
tingkat Madya, TKK PPPK tingkat Utama
Tiga
tingkatan tersebut ialah:
1.
Purwa;
merupakan tingkatan terendah dalam TKK,
berbentuk lingkaran.
2.
Madya;
merupakan tingkatan TKK tingkat menengah, berbentuk persegi.
3.
Utama;
merupakan tingkatan tertinggi TKK, berbentuk segi lima.
Yang
membedakan TKK antar golongan peserta didik ialah warna tepian TKK yang
berbeda.
·
Tingkat
Pramuka Siaga berwarna hijau dan hanya memiliki satu bentuk yaitu segitiga
·
Tingkat
Pramuka Penggalang berwarna merah
·
Tingkat
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berwarna kuning
Beberapa
TKK juga menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi seorang peserta
didik yang akan melanjutkan ke tingkatan Pramuka Garuda sebagai tingkatan
tertinggi dalam golongannya.
Tanda
Kecakapan Umum
TKU
(Tanda Kecakapan Umum) adalah bagian dari sistem tanda kecakapan dalam Gerakan Pramuka
di samping TKK (Tanda Kecakapan Khusus).
Tanda Kecakapan Umum diberikan setelah seorang anggota Gerakan
Pramuka menyelesaikan Syarat-syarat
Kecakapan Umum (SKU) dalam tingkatannya masing-masing.
Tanda Kecakapan Umum hanya berlaku bagi anggota Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang,
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. TKU tidak berlaku bagi seperti Pembina, Andalan dan anggota dewasa lainnya.
Bentuk, tingkatan dan pemakaian
Pramuka Siaga
·Berbentuk Jajar Genjang miring berwarna dasar hijau dengan gambar
“bunga kelapa” berwarna putih.
·TKU Pramuka Siaga
terdiri atas: TKU Siaga mula (satu susun), TKU Siaga
bantu (dua susun) dan TKU Siaga
tata (tiga susun).
·TKU Pramuka Siaga dikenakan di lengan baju sebelah kiri.
Pramuka Penggalang
·Berbentuk seperti huruf “V” berwarna dasar merah
dengan gambar “bunga kelapa bertangkai tiga” berwarna putih.
·TKU Pramuka Penggalang
terdiri atas: TKU Penggalang Ramu
(satu susun), TKU Penggalang Rakit
(dua susun) dan TKU Penggalang Terap
(tiga susun).
·TKU Pramuka Penggalang dikenakan di lengan baju sebelah kiri.
Pramuka Penegak
·Berbentuk trapesium berwarna dasar hijau
dengan gambar bintang, sepasang tunas kelapa
dan tulisan “Bantara” atau “Laksana” berwarna kuning.
·TKU Pramuka Penegak
terdiri atas TKU Penegak Bantara
(bertuliskan “BANTARA” di bagian bawah tunas kelapa) dan TKU Penegak Laksana (bertuliskan “LAKSANA” di bagian
bawah tunas kelapa).
·TKU Pramuka Penegak
dikenakan di masing-masing bahu baju seragam pramuka (pundak).
Pramuka Pandega
·Berbentuk trapesium berwarna dasar hijau
dengan gambar bintang, sepasang tunas kelapa
dan tulisan “Pandega” berwarna coklat.
·Tingkatannya hanya satu tingkatan.
·TKU Pramuka Pandega
dikenakan di masing-masing bahu baju seragam pramuka (pundak).
PENGGALANG
Penggalang adalah sebuah
tingkatan dalam pramuka setelah siaga. Biasanya anggota pramuka tingkat
penggalang berusia dari 10-15 tahun.
Tingkatan
dalam Penggalang
Penggalang
memiliki beberapa tingkatan dalam golongannya, yaitu :
1.
Ramu
2.
Rakit
3.
Terap
4.
Penggalang
Garuda
Tingkatan
Penggalang juga memiliki Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan
Khusus (SKK) yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kenaikan tingkat atau
pendapatkan Tanda Kecapakan Khusus TKK
Sistem
Kelompok Satuan Terpisah
Satuan
terkecil dalam Penggalang disebut regu. Setiap regu diketuai oleh seorang
Pimpinan Regu (PINRU)yang bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Dalam
Gugus depan Penggalang yang dapat berisi lebih dari satu regu putra/putri,
terdapat peserta didik yang bertugas mengkoordinir regu-regu tersebut, peserta
didik itu disebut Pratama (untuk putra) atau Pratami (untuk putri).
Regu
dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi regu tersebut. Nama
Regu Putra diambil dari nama binatang, misalnya harimau, kobra, elang,
kalajengking, dan sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil dari nama
bunga, semisal anggrek, anyelir, mawar, melati.
![]() |
WARNA DAN ARTI KIASAN TKU
a.
Kelopak
bunga kelapa yang mulai merekah, menggambarkan pertumbuhan tanaman,
mengibaratkan Pramuka Siaga yang sedang tumbuh menjadi tunas calon bangsa.
b.
kelopak
bunga diletakkan miring, menggambarkan bunga kelapa yang selalu memperlihatkan
sudut miring terhadap batang pohonnya, mengibaratkan keterikatan Pramuka Siaga
dengan keluarga dan orang tuanya.
c.
Mayang
terurai bertangkai tiga buah, menggambarkan bunga yang sudah mulai berkembang,
indah dan menarik, mengibaratkan Pramuka Penggalang yang riang, lincah dan
bersikap menarik, sebagai calon tunas bangsa yang sedang berkembang, menggladi
dirinya dengan jiwa Pramuka yang berlandaskan pada Trisatya.
d.
Mayang
terurai yang mekar ke samping, mengibaratkan makin terbukanya pandangan Pramuka
Penggalang, dan menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya.
e.
Bintang
bersudut lima mengibaratkan Ketuhanan Yang Mahaesa dan Pancasila.
f.
Dua
buah tunas kelapa yang berpasangan mengibaratkan keselarasan dan kesatuan gerak
Pramuka Penegak dan Pandega, putera dan puteri, yang sedang membina dirinya
sebagai mahluk pribadi, mahluk sosial dan mahluk Tuhan, menuju cita-cita bangsa
yang tinggi, setinggi bintang di langit, untuk kemudian mengabdikan dirinya ke
dalam dank e luar organisasi Gerakan Pramuka.
g.
Tanda
Penegak Bantara, Penegak Laksana dan Pandega diletakkan di atas pundak kiri dan
kanan, mengibaratkan pemberian tanggung jawab yang tidak ringan yang dipikulnya
sebagai anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan negara.
Arti
warna:
1.
warna
hijau melambangkan kesegaran hidup sesuatu yang sedang tumbuh.
2.
warna
merah melambangkan kemeriahan hidup sesuatu yang sedang berkembang.
3.
warna
kuning dan kuning emas melambangkan kecerahan hidup yang menuju ke keagungan
dan keluhuran budi.
4.
warna
coklat melambangkan kematangan jasmani dan rohani, kedewasaan dan keteguhan.
KOMPAS
Kompas
adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang
penting antara lain :
1.
Dial,
yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam.
2.
Visir,
yaitu pembidik sasaran
3.
Kaca
Pembesar, untuk pembacaan pada angka
4.
Jarum
penunjuk
5.
Tutup
dial dengan dua garis bersudut 45
6.
Alat
penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang
kompas pada saat membidik
Angka-angka
yang ada di kompas dan istilahnya
North
= Utara = 0
North
East = Timur Laut = 45
East
= Timur = 90
South
East = Tenggara = 135
South
= Selatan = 180
South
West = Barat Daya = 225
West
= Barat = 270
North
West = Barat Laut = 325
Cara
Menggunakan Kompas
Ø Letakkan kompas anda di atas permukaan yang
datar. setelah jarum kompas tidak
bergerak
lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
Ø Bidik sasaran melalui visir dengan kaca
pembesar. Miringkan sedikit letak kaca
pembesar,
kira-kira 50 di mana berfungsi untuk membidik ke arah visir dan
mengintai
angka pada dial.
Ø Apabila visir diragukan karena kurang jelas
dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja
garis
yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah
dilihat melalui kaca pembesar.
BENDERA TUNAS KELAPA
(ART bab
IV Pasal 119)
1.
Bendera Gerakan Pramuka berbentuk empat persegi
panjang dan berukuran tiga berbading dua, warna dasar putih,
ditengah - tengahnya terdapat
lambang Gerakan Pramuka berwarna merah,
menghadap ke arah tiang bendera.
![]() |
2.
Dibagian atas dan
bagian bawah
bendera terdapat jalur merah dengan ukuran lebar 1 / 10 dari lebar bendera,
letaknya 1 / 10 dari lebar bendera dari sisi
atas dan sisi bawah.
3.
Pada bagian tepi
tempat tali bendera terdapat jalur merah sepanjang lebar bendera dengan ukuran lebar 1 / 8 dari panjang bendera dengan tulisan untuk Kwartir Nama kwartir, untuk
Gugus Depan nama Kwartir dan nomor Gugus depannya.
PANJI
(ART Bab XlI Pasal 120)
1. Gerakan Pramuka memiliki Panji Gerakan Pramuka Pendidikan
Kepanduan Nasional Indonesia yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka
oleh Presiden RI dengan keputusan Presiden RI No. 448 Tahun 1961,
tanggal 14 Agustus I961.
2.
Panji yang dimaksud, disebut Panji
Gerakan Pramuka yang disimpan di kantor Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, dan
dikibarkan pada setiap peringatan Hari Pramuka yaitu 14 Agustus
KARAKTERISTIK
PRAMUKA SIAGA
usia 7 – 10 tahun.
·
Terikat
Keluarga.
·
Hubungan
Peserta Didik dan Pembina sebagai Anak dan Orang Tua (Anak-Ayah-Bunda).
Hubungan
Peserta Didik dan Pembina sebagai Anak dan Orang Tua (Anak-Ayah-Bunda).
·
Banyak
bermain, banyak bernyanyi dan bergembira.
·
Bentuk Upacara adalah lingkaran (terpusat pada induknya).
O
PRAMUKA PENGGALANG
usia 11 – 15 tahun
q
Sedikit
terlepas dari ketergantungan keluarga.
q
Mulai
sedikit berani menatap kedepan untuk terjun dimasyarakat dan lingkungannya.
q
Mulai
tampak jiwa patriotisme, bangga akan diri dan kelompoknya (gagah).
q
Selalu
ingin mencoba kegiatan menantang (baru).
q
Kreatifitas,
gembira, lincah.
q
Upacara
berbentuk angkare ( ) sebagian menatap kedepan .
![]() |
Peserta Didik
O
b b b Pembina
PRAMUKA PENEGAK
usia 16 – 20 tahun
PRAMUKA PANDEGA (Dewasa Muda) usia 21 – 25 tahun
v Berani dan tidak
ketergantungan dari keluarga.
v Berani berdiri diatas kaki sendiri.
v Terjun mengabdikan diri
pada masyarakat luas.
v Sudah dapat menatap masa
depan.
v Mengejar cita-cita untuk
keberhasilan masa depan (sudah memikirkan nasib).
v Upacara latihan berbentuk bersaf, yang
berarti bahwa Pramuka Penegak secara luas bebas menatap kedepan untuk
mengabdikan diri berbakti pada masyarakat luas.
|
|
O
Perlu
diingat bahwa kegiatan dalam Kepramukaan harus :
MODERN : - Menantang
- Kreatif
- Motivatif
- Mandiri
- Kepentingan, kebutuhan, situasi dan kondisi
- Sesuaikan zaman
USEFUL : Bermanfaat bagi dirinya dan
masyarakat lingkungannya.
FAITHFUL : Walau pelaksanaan kegiatan selalu
berlandaskan pada Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
Dengan
demikian Peserta Didik berpartisipasi aktif baik sebagai Subyek maupun Obyek
Didik.
BARIS
BERBARIS
|
B
|
aris-berbaris merupakan bentuk
kedisiplinan dan juga merupakan
latihan-latihan gerak dasar yang diwujudkan, dalam rangka menanamkan sikap para anggota pramuka agar dapat
menumbuhkan sikap :
1.
Disiplin pribadi maupun disiplin
kelompok,
2.
Rasa
tanggungjawab, kesatuan dan persatuan, .
3.
Kompak,
4.
Kebersamaan, dan
5.
Penampilan
pribadi yang baik secara perorangan maupun kelompok.
Apakah
penggunaan baris-berbaris identik dengan dunia kemiliteran?
Tentu saja tidak.
Di dunia pendidikan dan pekerjaan baik
negeri maupun swasta, baris-berbaris juga
mempunyai peranan cukup penting.
![]() |
Aba-aba dalam baris
berbaris terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu :
1.
Aba-aba
peringatan (misal : Perhatian!)
2.
Aba-aba petunjuk
(misal : hadap kanan, maju, dsb).
3.
Aba -
aba pelaksanaan (misal Gerak !, Jalan
!, atau Mulai !)
Aba-aba dalam
gerakan Pramuka, dilakukan dengan
beberapa cara, antara lain menggunakan
1.
Aba-aba bersuara,
2.
Aba-aba peluit,
atau
3.
Aba-aba isyarat
(misalnya isyarat tangan, bendera)
BENTUK - BENTUK BARISAN DENGAN ABA -
ABA ISYARAT
1.
Lingkaran besar

2.
Lingkaran kecil

3.
Setengah lingkaran

4.
Angkare

5.
Berderet

6.
Kolone terbuka

7.
Kolone tertutup

8.
Selat (Kanon)

9.
Selat Balik

10.
Roda

11.
Perlombaan

12.
Anak panah

13.
Panggilan untuk pemimpin regu

14.
Bubar barisan
15.
Barisan bersaf

16.
Barisan berbanjar

TALI – TEMALI
Tali yang diperlukan untuk membuat simpul atau ikatan harus kuat, lemas dan tidak mudah putus. Dengan sendirinya bahan tali itu harus baik, tahan pada panas juga tahan pada air/hujan. Jika tak ada tali dapat menggunakan tali dari bambu yang liat (awi
tali). Bambu jenis ini bisa
dipotong-potong kemudian dipilin
menjadi tali secara tradisional.
Dalam tali temali
terkadang juga masih menyebut yang keliru antara tali, simpul maupun ikatan.
TALI : bendanya, SIMPUL : antara tali dengan tali. IKATAN : antara tali dengan
benda lain.
Cara Pemeliharaan Tali :
1.
Tali ijuk clan henap adalah tali yang tahan
air, supaya tahan lama tali yang baru harus diberi lilin atau dilapisi atau digosok
dengan lilin.
2.
Peliharalah tali dengan menyimpannya di tempat yang kering dan mudah dijangkau , sehingga bila diperlukan akan mudah untuk
mengambilnya.
3.
Gulunglah tali
dengan baik, apabila di perlukan dapat dipakai dengan segera
dan mudah dilepas.
4.
Jika tali basah
jemurlah di terik matahari agar kering kemudian simpanlah.
Simpul-simpul dan ikatan, seni dari
menyambung tali dan merupakan salah
satu - keterampilan manusia yang tertua.
Dapat berfungsi sebagai alat maupun hiasan (dekoratif) di beberapa bagian bumi, penggunaan simpul dianggap mempunyai unsur magis.
Macam
– macam simpul yang sering digunakan :



SIMPUL [ KNOTS ]
1. Simpul Ujung Tali
Kegunaannya adalah mencegah pintalan
tali terurai.

2. Simpul Mati
Kegunaannya adalah untuk mengakhiri
suatu ikatan dan untuk menyambung dua utas tali yang sama besarnya dalam
keadaan kering.

3. Simpul Anyam
Kegunaannya adalah untuk menyambung
dua utas tali yang tidak sama besarnya dalam keadaan kering.

4. Simpul Anyam Berganda
Kegunaannya adalah untuk menyambung dua utas tali yang tidak sama
besarnya dalam keadaan basah.
5. Simpul Erat
Kegunaannya adalah untuk memendekkan tali tanpa
memotongnya.

6. Simpul Kembar
Kegunaannya adalah untuk menyambung
dua utas tali yang sama besarnya dalam keadaan basah atau licin.
7. Simpul Tiang
Kegunaanya untuk mengikat leher hewan agar tidak mudah tercekik.

8. Simpul Tiang Berganda
Berguna untuk mengangkat orang dari
atas ke bawah atau sebaliknya.


9. Simpul Jangkar
Kegunaannya untuk membuat tandu,
menalikan pasak, mengikat cincin dan menarik balok
Membuat tandu
10. Simpul Pangkal
Kegunaannya untuk :


11. Simpul Kursi

12.
Simpul Tambat
Kegunaan untuk menarik/menyeret
balok, kayu, pohon dan menambatkan tali pada tiang, atau juga untuk memulai
ikatan.
13. Simpul Penarik
Kegunaan untuk menarik balok

14. Simpul Tarik
Berguna untuk mengikatkatkan tali
pengikat leher binatang ke tiang/pohon agar mudah dilepas. Atau dapat juga untu
turun dari atas pohon yang tinggi atau turun jurang.

15. Simpul Hidup
Gunanya untuk mengikatkan tali pada
tiang tetapi mudah dibuka kembali.
16.
Simpul Gulung
Simpul Gulung
Gunanya untuk menarik balok, dengan
cara mengikat tali pada tali penarik balok lainnya, sehingga dapat membantu
orang lain.
17.
Simpul Turki
Berguna
untuk mengikat sapu lidi agar tidak mudah
terurai atau juga bisa untum cincin
kacu (ring)


ANYAMAN
Sebelum kita membuat anyaman, kita
harus mengetahui macam-macam/jenis
anyam-anyaman, antara lain :
1.
Anyaman
Pendek;
Kegunaannya
untuk menyambung dua utas tali yang
sama
besarnya.
2.
Anyaman mata;
Kegunaan
utama anyaman ini adalah untuk membuat sosok di ujung tali, agar dapat
dipakai memasang kail, dsb.
3.
Anyaman Rantai;
Gunanya
untuk memendekkan tali, dan dengan cepat dapat
diuraikan kembali.
4.
Anyaman Ujung;
Gunanya
untuk mencegah tali terurai.
5.
Anyaman Tali;
Gunanya
untuk keindahan dan keterampilan.
6.
Anyaman
Kancing;
Gunanya
untuk membuat buah baju/kancing.
7.
Anyaman Cincin;
Gunanya untuk
membuat cincin kacu atau mengikat sapu lidi yang terurai (lepas
ikatannya), simpul Turki.
( PIONERING )
Dalam istilahnya diartikan sebagai bangunan darurat.
Dalam kepramukaan pioneering hanya
terdiri dari kayu dan tali. Untuk menggabungkannya dibuatlah suatu ikatan –
ikatan yang mana bangunan darurat tersebut bisa digunakan atau layak pakai.
1.
IKATAN SILANG
Berguna untuk mengikat dua buah
tongkat/tiang yang posisinya
bersilangan.

2.
IKATAN PALANG
Berguna untuk mengikat dua buah tongkat/tiang yang posisinyaberpalangan,
menyiku ( tegak lurus 90o )
3.
IKATAN CANGGAH
Gunanya untuk menyambung dua buah
tongkat atau lebih dengan kedudukan tegak lurus. Yang bertujuan untuk
memperpanjang tongkat.

4.
IKATAN KAKI TIGA

c


ADMINISTRASI GUGUS DEPAN
¯ PENGERTIAN
1.
Arti luas yaitu pengelolan satuan yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan
2.
Arti Sempit yaitu Tata Usaha Satuan
¯ FUNGSI
1.
ukuran pembinaan dan pengawasan kegiatan
2.
Pedoman pelaksanaan keadministrasian
3.
Acuan dan pendorong kreatifitas tata cara menulis
¯ ADMINISTRASI UMUM
1.
penerimaan anggota baru
2.
pembagian tugas antar pembina
3.
mengajukan pemohonan penghargaan / kehormatan bagi
pembina dan peserta didik
4.
Menyusun daftar induk Anggota
5.
Menyelenbggarakan Muayawarah Gudep
6.
Melaporkan secasra pereodik Kegiatan
7.
Melakukan mutasio jika perlu
8.
membuat buku agenda
9.
membuat buku program kerja
¯ ADMINISTRASI SATUAN
1.
Permintaan Pendaftaran anggota
2.
Daftar Induk Anggota
3.
Administrasi Keuangan
4.
Daftara Infentaris
5.
Buku Tamu
6.
Laporan Semester dan Kegiatan Gudep
7.
Catatan Pribadi (log Book)
8.
Program Kerja Tahunan
9.
Catatan
Pribadi Anggota
10.
Program Kerja latihan mingguan
¯ CONTOH – CONTOH
ADMINISTRASI
1.
Buku Induk
|
No.
Ang
|
Nama
|
Gol
|
Agama
|
Tempat/
Tgl Lahir
|
Golongan Darah
|
Hobby
|
Nama
Orangtua
|
Alamat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
Buku Keuangan
|
No
|
Tanggal
|
Bukti
|
Uraian
|
Masuk
|
Keluar
|
Saldo
|
Keterangan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
Buku Acara Kegiatan
|
No
|
Hari Tanggal
|
Waktu
|
Jenis Kegiatan
|
Tempat
|
Jumlah Peserta
|
Penanggung Jawab
|
Ket
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
Buku Inventaris
|
No
|
Jenis Barang
|
Jumlah
|
Tempat nyimpan
|
Tgl Beli
|
Harga
|
Keadaan
|
Keterangan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
Buku Agenda Surat
|
No
|
Tgl Surat
|
No.Surat
|
Dari
|
Tgl Terima
|
Isi / Hal
|
No
|
Tgl Surat
|
No Surat
|
Kepada
|
Isi/Hal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
Notulen Rapat
|
Nomor
|
Hari/Tanggal
|
Peserta
|
Tempat
|
Keputusan Rapat
|
|
|
|
|
|
|
STRUKTUR GERAKAN PRAMUKA

STRUKTUR GUGUS
DEPAN


BENDERA MERAH PUTIH
SEJARAH
A.
1292, dikibarkan oleh tentara Jayakatwang saat menyerang Kertanegara
dari Singosari.
B.
Dalam buku
Negara Kertagama karangan Mpu Prapanca
C.
Abad ke-14, pada saat pemerintahan
Maharaja Adityawarman di kerajaan Melayu Minangkabau mempergunakan bendera
warna merah putih hitam, yang melambangkan :
1.
Merah : Hulubalang
2.
Putih : Alim
Ulama
3.
Hitam : Penghulu Adat yang menjalankan
adat istiadat Minangkabau
D. Abad
XX,
pertarna kali berkibar di
benua Eropa pada tahun 1922 oleh Perhimpunan Indonesia di Belanda berupa
bendera Merah Putih dengan Kepala Banteng di
tengahnya.
E. 1927, dikibarkan oleh PNI (Partai
Nasional Indonesia) berupa bendera Merah Putih
Kepala Banteng.
F.
28 Oktober 1928, sebagai bendera kebangsaan dan dekorasi dalam Kongres Pemuda Indonesia di Jakarta.
G. 17
Agustus 1945, di Pegangsaan Timur 56 Jakarta, pertama kali Sang Merah Putih sebagai Bendera Kebangsaan berkibar di bumi
Indonesia Merdeka.
H. 18 Agustus 1945, PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) menetapkan UUD 1945 di mana
dalam pasal 35 menyebutkan bahwa bendera Negara RI adalah Sang Merah Putih.
CARA
PENGGUNAAN BENDERA kebangsaan
Indonesia, adalah sebagai berikut :
& Dikibarkan dari pagi hari sampai petang (dari matahari terbit hingga
terbenam).
& Untuk mencegah dari kerusakan atau kotor, bendera Merah
Putih dapat diturunkan jika turun hujan lebat.
& Bendera Merah Putih dikibarkan selalu lebih tinggi dibandingkan
bendera-bendera organisasi lainnya (bendera pramuka,
bendera kepanduan, bendera OSIS, dan sebagainya)
& Bendera Merah,Putih dikibarkan sejajar jika dikibarkan
bersama-sama bendera negara-negara lain. Bendera Merah Putih dikibarkan selalu
paling kanan.
& Jika dibuat untuk hiasan atau lain-lainnya, warna merah
ditempatkan di sebelah kanan warna putih.
b.
Bendera Merah
Putih tidak boleh kotor, digambari, dicorat-coret.
c.
Bendera Merah
Putih tidak boleh menyentuh tanah.
d.
Bendera Merah Putih selalu disimpan
di tempat yang baik dan bersih.
e.
Pengibaran bendera
Merah Putih yaitu pada hari-hari besar nasional.
f.
Cara pengibaran
setengah tiang dilakukan jika pada hari berkabung. Caranya adalah
bendera dinaikkan sampai ke puncak tiang bendera, baru kemudian diturunkan sampai
setengah tiang. Demikian pula cara menurunkannya, bendera Merah Putih
dinaikkan terlebih dahulu ke puncak tiang bendera baru kemudian diturunkan.
g.
Bendera Merah Putih jika dipergunakan
sebagai penutup peti jenazah. Maka warna
merah diletakkan di sebelah kanan
jenazah.
SERBA – SERBI
a.
Bendera Merah Putih pertama kali di
jahit oleh Ibu Fatmawati ( istri Presiden RI Pertama Ir. Soekarno ).
b.
Dikibarkan pertama kali oleh Latief
Hendraningrat halaman Gedung yang dipergunakan
untuk mengumandangkan teks proklamasi
yaitu di JI. Pegangsaan Timur no. 56
Jakarta.
c.
Secara rutin setiap tahunnya bendera Merah Putih yang sekarang
disebut bendera pusaka dikibarkan di halaman istana negara setiap tanggal 17 Agustus, dan karena usianya yang sudah tua.
Bendera pusaka kemudian digantikan dengan bendera duplikat pusaka.
d.
Bendera pusaka
disimpan di ruang sunyi di Monumen Nasional (Monas)
Jakarta.
Kiasan warna-warna bendera Merah Putih Merah berarti berani dan Putih berarti suci atau bersih, jadi arti
kiasan warna-warna bendera Merah Putih adalah bangsa Indonesia
sebagai bangsa yang berani karena dilandaskan kebenaran. Tidak memaksakan kehendak
pada negara lain, menjaga ketertiban
dan persaudaraan dunia.
LAGU INDONESIA RAYA
SEJARAH
·
Penggubahnya
adalah Wage Rudolfh Supratman (Putra
seorang Sersan Instruktur Mas Senen Sastrosoehardjo, lahir di Jatinegara, 9 Maret 1903
dan
meninggal di
Surabaya,16 Agustus 1938).
·
Dinyanyikan
pertama kali pada saat Kongres Pemuda Il tanggal 28 Oktober 1928.
·
Ditetapkan
sebagai Lagu
Kebangsaan pada tanggal 18 Agustus 1945 (
Batang Tubuh UUD 1945 Pasal 36).
PENGGUNAAN ( PP No. 44 tahun 1958 )
·
Menghormati Kepala Negara dan Wakil
Kepala Negara.
·
Menghormati
Kenaikan dan Penurunan Bendera Merah putih.
·
Menghormati Negara Asing.
·
Sebagai
pernyataan perasaan nasional.
·
Dalam rangkaian pendidikan dan pengajaran.
LARANGAN ( PP No. 44 tahun 1958 )
·
Untuk reklame dalam bentuk apapun.
·
menggunakan bagian - bagian
dari lagu kebangsaan dalam gubahan yang tidak
sesuai dengan kedudukan dalam
Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan
SIKAP SAAT LAGU
DINYANYIKAN ( PP No. 44 tahun 1958 )
·
Posisi siap dan berdiri tegak.
·
Memberi hormat.
Penutup kepala dibuka kecuali ikat kepala, sorban,
kerudung, kopiah, dan topi
LAMBANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Seluruh burung Garuda,
bintang Nur Cahaya,
Kapas, padi dan rantai .... = kuning emas
Ruangan perisai di
tengah-tengah = merah - putih
(kiri atas dan kanan bawah = merah
kanan atas dan kiri
bawah ) = putih
Dasar Nur Cahaya
yang berbentuk perisai = hitam
Kepala Banteng = hitam
Pohon Beringin = hijau
Pita =
putih
Huruf = hitam
Jumlah helai
bulu :
Pada tiap-tiap sayap :
17
Pada ekor : 8
Keal bawah perisai : 19
Kecil di leher : 45
A. PENDAHULUAN
Setiap negara
mempunyai Lambang Negara, yang masing
- masing negara berbeda lambang negaranya.
Seperti Thailand adalah gajah putih dll.
Negara Indonesia menetapkan bahwa Burung Garuda ( GARUDA
PANCASILA ) sebagai lambang Negara dengan
Peraturan Pemerintah ( PP ) No.
66 tahun 1951.
B. FUNGSI LAMBANG
n Menggambarkan Kedaulatan
Negara
n Kepribadian Bangsa
n Kemegahan Bangsa dan Negara
C. ARTI LAMBANG
n Warna kemegahan emas bermakna kebesaran bangsa atau Keluhuran Negara
n Burung Garuda yang digantungi perisai ialah lambang
tenaga pembangunan seperti telah dikenal pada kasanah peradaban Indonesia
n Perisai atau tameng dikenal oleh kebudayaan Indonesia sebagai senjata dalam
perjuangan mencapai tujuan dengan melindungi diri. Atau
sebagai lambang perjuangan dan perlindungan.
n Mata Rantai bulatan mengkiaskan perempuan (berjumlah 9) dan mata persegi
(berjumlah 8) melambangkan laki-laki. Mata rantai berjumlah
sambung-menyambung tiada putus sesuai dengan manusia yang bersifat
turun-temurun.
n Kedua tumbuhan kapas dan padi sesuai dengan
hymne yang memuji-muji sandang dan pangan.
n Perkataan Bhinneka Tunggal Ika, berarti Berbeda-beda
tetapi satu jua. Melambangkan persatuan atau kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia, walaupun
nampaknya memperlihatkan perbedaan/perlainan
n Gambar-gambar dalam perisai melambangkan ke-5 sila dalam Pancasila dan
jumlah jumlah bulu melambangkan tanggal kemerdekaan RI.
Lima Lukisan di
dalam perisai mewujudkan :
Pokok-pokok Dasar
Pancasila.
Ø Dasar KETUHANAN YANG MAHA ESA terlukis dengan
Nur cahaya di ruangan tengah berbentuk Bintang
yang bersudut lima.
Ø Dasar KERAKYATAN dilukiskan dengan Kepala
Banteng sebagai lambang tenaga rakyat
Ø Dasar KEBANGSAAN dilukiskan dengan Pohon Beringin tempat
berlindung.
Ø Dasar PERIKEMANUSIAAN dilukiskan dengan tali Rantai bermata bulatan
dan persegi.
Ø Dasar KEADILAN SOSIAL dilukiskan dengan Kapas dan Padi. sebagai
tanda tujuan kemakmuran.
(Keterangan lebih lanjut baca : PP No. 66 Tahun
1951 tentang Lambang Negara)
D. PENGGUNAAN
LAMBANG
n
Dasar PP No. 43 tahun 1958
n
Sebagai lencana oleh Warga Indonesia (disebelahkiri)
n
Larangan Penggunaan
Ø
Bertentangan dengan Pemerintah.
Ø Menambah
angka, huruf dan tanda lain pada Burung garuda.
Ø Perhiasan,
cap dagang, reklame, propaganda, dsb.
LARANGAN
Setiap orang dilarang:
a.
Mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak lambang negara dengan
maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan lambang negara;
b.
Menggunakan lambang negara yang rusak dan tidak sesuai dengan bentuk, warna,
dan perbandingan ukuran;
c.
Membuat lambang untuk perseorangan, partai politik, perkumpulan, organisasi dan/atau
perusahaan yang sama atau menyerupai lambang negara; dan
d.
Menggunakan lambang negara untuk keperluan selain yang diatur dalam
undang-undang.
SUMPAH PEMUDA
1908 merupakan tonggak
kebangkitan bangsa / nasional, bersamaan dengan lahirnya Budi Utomo 20 Mei 1908
yang dipimpin oleh dr. Sutomo., setelah itu 7 maret 1915 muncul Tri Koro
Darmo yang kemudian berubah menjadi Yong
Jawa / Pemuda Jawa yang dipimpin Satiman wiryosenjoyo, Tri Koro / tiga tujuan
yang dimaksud adalah :
1.
Menggalang persatuan
2.
Memanjukan pengetahuan
3.
Membangkitkan rasa cinta bangsa, bahasa, dan
kebudayaan
Tahun 1926 muncul Perhimpunan
Pelajar-Pelajar Indonesia, yang kemudian 22 April 1926 memprakarsai Konggres
Pemuda I di Jakarta, dengan hasil melebur semua organisasi pemuda menjadi “
Indonesia Muda “
Tanggal 26 – 28 oktober 1928
dijakarta dipimpin Sugondo dan M Yamin terselenggaralah Konggres Pemuda II,
dikenal dengan sumpah pemuda yang berbuyi :
1.
Mengaku berbangsa satu, ialah Indonesia
2.
Mengaku bertanah air satu, ialah Indonesia
3.
Mengaku berbahasa satu, ialah Indonesia
Seiap tanggal 28 oktober
diperingati hari sumpah pemuda, teks tri sakti sumpah pemuda sekarang disimpan
di gedung sumpah pemuda jalan kramat no 106 jakarta yang ditulis diatas marmer
2 x3 m hasil karya chadio dkk dari sanggar bamboo.
SOEMPAH
PEMOEDA
Pertama
:
KAMI
POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR
INDONESIA
Kedua
:
KAMI
POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga
:
KAMI
POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Teks
Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal
27 - 28 Oktober 1928 1928.
Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
Ketua
: Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen
Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks
Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong
Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda
Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem
Betawi)
SISTEM AMONG
¯ PENGERTIAN
a.
sistem pendidikan dengan cara memberikan kebebasan
kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa dengan
sekecil mungkin menghiondari unsur perintah, keharusan, paksaan guna
mengembangkan rasa percaya diri, kreatifitas dan otoaktifitas sesuai aspirasi
peserta didik
b.
sistem among adalah hasil pemikiran RM Suwardi
Suryaningrat / Ki Hajar Dewantara / Bapak Pendidikan Nasional pendiri taman
siswa, lahir 2 mei 1889 wafat 28 april 1959
c.
Kata AMONG berarti mengasuh, memelihara, menjaga
¯ TUJUAN
Agar proses pendidikan
kepramukaan itu hasilnya bagi setiap diri anggota pramuka, sedang bagi pembina
menjadi tauladan, pembangun karsa dan pemberi motifasi.
¯ SISTEM AMONG ADALAH
Ing ngarso sung tulodo maksudnya
didepan menjadi tauladan
Ing madyo mangun karso maksudnya ditengah membangun kemauan
Tut wuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan
EMPAT SENDI / SOKO GURU
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
¯
BELAJAR MENGETAHUI (LEARNING TO KNOW)
Untuk memiliki pengetahuan umum
yang cukup luas dan untuk dapat bekerja secara mendalam dalam beberapa hal juga
mencakup belajatuntuk belajar agar dapat memanfaatkan peluang pendidikan
sepanjang hidup
¯
BELAJAT BERBUAT ( LEARNING TO DO )
Bukan hanya memperoleh
kecakapan atau ketrampilan kerja melainkan juga memiliki ketrampilan hidup yang
luas termasuk hubungan antar pribadi dan hubungan antar kelompok
¯
BEKAJAR HIDUP BERMASYARAKAT ( LEARNING TO LIFE
TOGENTHER )
Untuk menumbuhkan pemahaman
orang lain menghargai saling kewtergantungan, ketrampilan dan kerja kelompok
dan menyelesaikan pertentangan-pertentangan diperlukan saling pengertian,
kerukunan dan keadilan.
¯
BELAJAR MENJADI SESEORANG ( LEARNING TO BE )
Agar dapat mengembangkan watak
yang dapat bertindak dengan kemandirian berpoendapat dan bertanggung jawab
pribadi yang makin besar.
SALAM PRAMUKA
Salam
(Penghormatan) wajib dilakukan bagi semua anggota Pramuka.
Salam adalah
suatu perwujudan dari penghargaan seseorang kepada orang lain atau dasar tata
susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Fungsi Salam Pramuka.
Salam
untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang
kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling
menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh
keikhlasan.
Dalam
menyampaikan salam, baik yang memakai topi atau tidak, adalah sama yaitu dengan
cara melakukan gerakan penghormatan.
Salam Pramuka digolongkan
menjadi 3 macam :
1. Salam
Biasa.
Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka.
2. Salam
Hormat.
Yaitu
salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih
tinggi.
3. Salam
Janji.
Yaitu
salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang dilantik (Dalam
pengucapan janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya)
Untuk
Salam hormat diberikan kepada :
Bendera
kebangsaan ketika dalam Upacara.
Jenasah
yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
Kepala
Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan
pejabat lainnya.
Lagu
Kebangsaan.
Semaphore
adalah alat komunikasi yang memakai bendera sebagai medianya. Bendera semaphore
terdiri dari gabungan dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna.
Sebenarnya ada beberapa warna yang digunakan di bendera semaphore. Namun yang
biasa digunakan ialah perpaduan warna antara merah dan kuning. Ukuran bendera
semaphore ialah 45cm x 45cm.brikut ialah gambar kode semaphore.
.
MORSE
Morse ialah salah satu
sarana komunikasi berupa isyarat dengan notasi titik dan garis. Bentuk
penyampaiannya sangat beragam, dapat berupa isyarat bunyi ( peluit, lonceng,
klakson, dll ), cahaya ( senter, LED, dll), visual ( bendera, asap, dll). Morse
sendiri ditemukan oleh Samuel Finley Breese Morse. Ia menemukan alat komunikasi
berupa telegram yang morse dipakai sebagai notasinya.
Di Pramuka sendiri yang biasa digunakan ialah morse dengan peluit, senter dan bendera.
Berikut adalah kode morse :
Di Pramuka sendiri yang biasa digunakan ialah morse dengan peluit, senter dan bendera.
Berikut adalah kode morse :

Satuan Karya Pramuka
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan
minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam
berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi
para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka
Penegak dan Pandega,
dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki
beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu
yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus saka yang
dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka.
Satuan Karya Pramuka
juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti Satuan Karya
Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka dan kegiatan yang
dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahan
antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang
keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida,
Satuan Karya Pramuka
yang dulu ada 7, pada saat ini satu lagi satuan karya pramuka yang dibentuk
adalah satuan karya pramuka Wira Kartika yang merupakan hasil kerja sama
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan Darat, sehingga
satuan karya pramuka pada saat ini ada 8
3. Saka Bahari
8.
Saka
Wirakartika
SANDI
Sandi Angka
Di
bawah ini ada dua buah contoh sandi angka. Untuk selanjutnya dapat dikembangkan
dan disesuaikan dengan kemampuan pramuka peserta
Sandi
Koordinat
Sandi di dalam Kepramukaan
adalah salah satu media pembelajaran yang baik bagi peserta didik baik pramuka
siaga, penggalang, penegak maupun pandega karena dapat melatih ketelitian, daya
ingat, kecerdasan dan konsentrasi. Pemakaian sandi dalam menyampaikan ilmu pun
harus disesuaikan dengan golongan pramuka itu sendiri sehingga dapat diterima
dengan mudah namun tujuan dari pembelajaran itu tetap tercapai. Ada banyak
macam-macam sandi dalam kepramukaan dan kedudukannya pun tidak harus baku,
sehingga nama, jenis dan cara untuk menjawabnya pun dapat berbeda menyesuaikan
dengan kondisi masing-masing daerah. Salah satu contoh sandi yang mudah adalah
sebagai berikut :
Contoh Sandi Koordinat :
Kunci : MERAH PUTIH
Kunci yang ditampilkan di papan dapat ditulis seperti contoh di atas.
Contoh soal : AP, MP, RI, MI, HP
AP = P
MP= A
RI = N
MI = D
HP = U
Contoh Sandi Koordinat :
Kunci : MERAH PUTIH
Kunci yang ditampilkan di papan dapat ditulis seperti contoh di atas.
Contoh soal : AP, MP, RI, MI, HP
AP = P
MP= A
RI = N
MI = D
HP = U
Sandi Kotak
Di bawah ini ada dua buah sandi kotak. Coba perhatikan perbedaannya.

ATUR
ACARA API UNGGUN
Di tengah keheningan malam..........bersama
bulan dan bintang yang bertaburan .....bersama pula alunan sangkakala yang
membahana di belantara bumi persada nusantara .....terdengar....sayup – sayup
dari kejauhan .....terdengar pula !!! ..derap langkah pemuda – pemudi Indonesia.......berduyun
..berbaris...., berdatangan penuh dengan kasih dan sayang .....sebagai tanda
persaudaraan, mereka berkumpul bersama, mengerumuni oggokan kayu unggun yang
siap akan dinyalakan.
Dengan langkah yang penuh dengan
keyakinan .....dengan penuh langkah yang penuh keteladanan dan kegagahan sang
senopati memimpin jalannya api unggun (
Pemimpin menyiapkan pasukan )
Dalam suasana yang penuh keakraban
ini....datanglah kakak pembina menyatu dalam lingkaran persaudaraan (Pembina
menempatkan diri )
Merasa diperhatikan dan merasa tentram
pemimpin dan rekan – rekannya menyambut kehadiran kakak pembina dengan ungkapan
untuk saling hormat ( Pemimpin memimpin : perhatian
.!!!! saling hormaaat ....grak ) (
Setelah itu laporan kepada Pembina Upacar )
Untuk mengawali acara ini, kakak pembina
mengajak adik – adiknya berdo’a......... seraya memohon kepada Tuhan Yang Maha
Agung agara senantiasa kita mendapatkan petunjuk dan lindunganNya.
( Pembina memimpin Do’a
........berdo’a mulai )
Saudara – saudaraku kita semua adalah
insan yang papa mari kita renungkan bersama, apa yang tersirat dan tersurat dalam sekapur
sirih ini
( Pembacaan sekapur sirih
dua orang siswa pa dan pi )
SEKAPUR SIRIH API UNGGUN
API……API……API……
KAU
SAHABAT MANUSIA
KAU
MAHLUK YANG MAHA KUASA
KAU
BERI MANFAAT
KAU
KOBARKAN SEMANGAT
API……API……API……
KADANG
KAU BERTERIAK GERANG
MELALAP
SEGALA YANG ADA
TAK
PILIH TAKKAN MEMANDANG
KARENA
ULAH PARA MANUSIA
API……API……API……
KAQU
DI MASA NENEK MOYANG
MENYALA
DI TENGAH KELUARGA
DI
KELILINGI KAKEK, AYAH, ANAK, DAN CUCU
PENGHANGAT
BADAN, ARENA BERTEMU
DI
SELINGI CELOTEH BOCAH,BERLARI RIANG
JAGUNG
DI BAKAR, DI PIPIL, DI KEMIL
YANG
TUA BERI NASEHAT
YANG
MUDA TERIMA SEBAGAI WASIAT
API……API……API……
KAU
DI MMASA NABI IBRAHIM
SEBAGAI
ALAT PENGUASA DZALIM
KAU
BAKAR JASAT ROSUL PILIHAN
NAMUN
TERYATA TIADA MEMEPAN
TIADA
TERBAKAR TIADA TERLUKA
ATAS
IZIN YANG MAHA KUASA
API……API……API……
API
UNGGUN DI MASA KINI
PENGIKAT
ERAT JALINAN HATI
ANTARA
PANDU – PANDU SEJATI
ARENA
BERGEMBIRA DAN BER KREASI
SAAT
IIINI API MENYALLLA MENJILAT – JILAT
DI
TENGAH LINGKARAN TANGAN BERGANDENG ERAT
MAJU
DAN JAYALAH SATUAN KARYA BAKTI HUSADA
KWARTIR
RANTING WONOSALAM
KWARTIR
CABANG DEMAK
KWARTIR
DAEERAH 11 JAWATENGAH
SELAMAT
BERJUANG, SELAMAT MEMANDU
DEMI
MASA DEPAN GENERASIMU
Kakak – kakak ......... dan saudara –
saudara ....... marilah .....!!! kita semboyan bersama untuk mengawali
kesanggupan kita.
SATYAKU....KUDARMAKAN....DARMAKU...KUBAKTIKAN
MARI BERAPA UNGGUN BERSAMA
ING....NGARSO .....SUNG...TULODHO
Kakak pembina mengawali dan menyalakan
obor satya, SEBAGAI.....JANJI
Seorang pramuka ........dan tingkah laku
seorang pramuka Dilandasi dengan DASA....DARMA….PRAMUKA
( Pasukan obor dasa darma dan try satya
memasuki lapangan upacara dan menempatkan diri membentuk lingkaran )
( Untuk try satya menuju ke
hadapan pembina unggun )
( Api dinyalakan oleh
pembina langsung 3 obor )
Api menyala ( balik kanan. MENYANYI LAGU API SATYA )
KAYU TLAH TERBAWA
API DINYALAKAN
ASAP MENGEPUL DI ANGKASA
MEMBENTUK LINGKARAN
KITA BERKERUMUN
DISEKITAR API UNGGUN
Api satya bergabung dengan kelompok Dasa
Darmadan sesampainya kemudian bertiga bersama – sama mengucapkan kalimat “
MENEPATI DASA DARMA “ Petugas Dasa Darma bersama – sama mengucapkan DASA
DARMA PRAMUKA. PRAMUKA ITU.Secara bergantian dari dari darma ke
- 1
s/d ke – 10 bergantian Terakhir
secara bersama – sama mengucapkan “ SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KU BAKTIKAN “ Sambil membenamkan obor ke onggokan kayu.
Dan api menyala menyanyi bersama “ API KITA SUDAH MENYALA “ kemudian
disambung dengan “ YEPPO “ sambil
menyanyi dan menuju ke lingkaran besar.
Dengan
penuh kegembiraan kakak pembina melihat kelincahan adik – adiknya, dan
..........berkenan membimbingnya.
(
Pasukan diistirahatkan oleh pemimpin upacara ) ISTIRAHAT………..GRAAK
Ucapan terima kasih kami harturkan, rasa
hormat kami ungkapkan, kakak pembina berkenan menyatu dalam lingkaran.
Atraksi – atraksi ..............(
dipimpin oleh koordinator atraksi )
Setelah selesai atraksi – atraksi, secara beragantian
persangga menampilkan, kemudian acara ditutup Sebelum acara ini kita akhiri
bersama, terlebih dahulu kakak pembina memadamkan api utama.
Perpisahan hanya dilahirnya
namun kita di hati tetaplah sama, namun sebelumnya marilah kita saling hormat
bersama ( Pemimpin memimpin ) UNTUK SALING HORMAT......GRAKKKK )
( Stelah itu maju laporan kepada Pembina Upacara )
Pembina upacara di perkenankan meninggalkan tempat upacara
Lah
selesai Upacara tPasukan dapat dibubarkan oleh PEMIMPI UAPACARA
DI
MALAM YANG HENING IN MARI KITA SEMARAKKAN DENGAN MENYALAKAN API UNGGUN, NAMUN
SEBELUM API UNGGUN KITA NYALAKAN, MARI KITA DENGARKAN DAN KITA HAYATI BERSAMA,
APA YANG TERSURAT DAN TERSIRAT DALAM SEKAPUR SIRIH INI…………………
SEKAPUR SIRIH API UNGGUN…………………..
ENTAH KAPAN LEGENDA INI
TERJADI………………..
KISAH SUAMI ISTRI HIDUP DITENGAH
HUTAN………….
AKAR DAN DAUN SERTA RANTING KERING MEREKA
KUMPULKAN………………
PENGHANGAT TUBUH DI TENGAH
MALAM…………….
UNTUK MENGUSIR BINATANG BUAS……………….
ROMANTIKA HIDUP IA LAKUKAN…………………….
SHOLAT
DAN IBADAH TAK PERNAH MEREKA TINGGALKAN…………..
IMAN
DAN TAQWA SEBAGAI BEKAL HIDUPNYA…………………
RINTANGAN,
HALANGAN TAK PERNAH MEREKA PEDULIKAN………
IA INGAT
BAHWA HIDUP ITU BERSIFAT SEMENTARA, MAKA…………
HINDARILAH PERBUATAN ANGKARA MURKA …. KALAU TAK INGIN
KENA LAKNAT API NERAKA ….
ALLAH
LAH YANG MAHA MENGETAHUI…………..
PERKARA
HIDUP DAN MATI TIADA YANG MENGERTI……..
ITULAH
MANUSIA SEJATI…………….
UNGGUN
BERKOBAR MEMBAWA SEMANGAT HIDUPNYA……………
NANTIKAN
SELURUH CITA – CITANYA………….
GALANGLAH
PERSATUAN DAN KESATUAN DIANTARA KITA………
GUNA
TETAP TEGAKNYA TANAH AIR INDONESIA……………..
UNTUK
MEWUJUDKAN NEGARA YANG JAYA SENTOSA……………
NIATMU……..
NIATKU………NIAT KITA SEMUA……………
KATAKANLAH,……
KATAKANLAH…… DENGAN SESUNGGUHNYA, YANG BENAR….. PASTILAH BENAR, YANG SALAH……..
PASTILAH SALAH
MAJU TERUS PANTANG MUNDUR………….
DEMI GERAKAN PRAJA MUDA KARANA……..
MARILAH
SEMUA, …… SEMBOYAN BERSAMA…………….
TIRUKAN SAYA………….
“ SATYAKU KUDARMAKAN,……….. DARMAKU ……….. KUBAKTIKAN “
ATUR
UPACARA API UNGGUN
SEMILIR
ANGIN MALAM
MENGHANTARKAN
SUARA TAKBIR ADZAN
TERDENGAR
MENGGEMA HINGGA RELUNG HATI PASUKAN
( anggota
pasukan menggemakan suara adzan
dan dentuman kentongan serta bedug,
satu
persatu peserta duduk membentuk lingkaran )
GEMERICIK
TETESAN AIR WUDLU
SATU
SATU
GETAR
HATI BERMUNAJAD
( bersama membaca tasbih, tahmid dan takbir
)
IMAM
JADI PANUTAN
SATUKAN IKTIKAD
(pembina unggun menempatkan diri dan peserta berdiri sementara pemimpin unggun mengalunkan iqomah
dan memimpin saling hotmat serta
menyerahkan kepada kakak Pembina unggun )
AWALI
NIAT YANG TULUS DEMI HATI NURANI ISLAMI
KERTAS
PUTIH JANGAN KOTORI
TINTA
EMAS GORESKAN PRASASTI
( Pembina unggun mengajak adik adiknya
mengawali kegiatan
dengan do’a )
TEMANKU
SAHABATKAU
SAUDARAKU
DAN
KELUARGAKU
MENYATU
HATIMU
HATIKU HATI KITA SEMUA
( petugas membaca sekapur sirih
diiring dengan bacaan tahlil )
IKAT
KEHIDUPAN DENGAN JANJI
SINARI
DENGAN DARMA DAN BAKTI
HABIS
GELAP TERBITLAH TERANG
( Petugas tri Satya dan dasa dharma
maju
nyalakan api, diikuti bacaan keagungan kehadiran sang surya / thola’al badru )
API KITA SUDAH MENYALA
Petugas tri Satya dan dasa dharma
kembali,
diikuti sholawat kebesaran / sholawat badar)
PETUAH
WEJANG
MAUIDHOH
KASANAH
SATUKAN
LANGKAH
JAYA
PASUKAN KITA
( Pembina
member amanat dan sambutan )
SAATNYA
SUKA RIA MENYAMBUT KEMENANGAN
BAHAGIA
BERCANDA
SELAMAT
( atraksi api unggun pasukan diistirahatkan
)
MARI
KITA BUKTIKAN JANJI BAKTI KITA
( Pasukan disiapkan untuk menutup api unggun
)
IHLAS
BAKTI BINA BANGSA BERBUDI BAWA LAKSANA
( Pembina unggun maju ke unggung
sambil
menyalakan obor dan
menyerahkan kepada pemimpin unggun
untuk
menyebarkan api ke nusantara
dan mematikan unggun )
AKU
JADI PANDUMU
(
lagu himne pramuka, kemudian pasukan bersalaman dan
bubar
menuju sangga masing-masing )
PERLENGKAPAN YANG DI BUTUHKAN
DALAM API UNGGUN
1. Kayu Bakar
2. Bahan yang mudah terbakar misalnya : Brambut, Gerajen
3. Minyak Tanah dan Bengsin
4. Bambu atau kayu gawangan
5. Ban Mobil bekas
6. Lampu senter dan Korek Api
7. Papan kayu ukuran 15 Cm X 60 Cm
8. Paku Reng Kurang Lebih 20 Biji
9. Roket Peluncur
10.
Kawat Panjang Kurang Lebih 50 Cm
11.
Obor 13 Buah
12.
Lilin Sejumlah Peserta / Menyesuaikan
13.
Kerodong kertas sejumlah Lilin
14.
Pasak untuk kerodong kertas
15.
Pengeras Suara
16.
Kursi untuk tamu undangan
PETUGAS – PETUGAS API UNGGUN
1. Pembina Api Unggun
2. Pemimpin Api Unggun
3. Pembawa Acara
4. Pembaca Sekapur Sirih Api Unggun (Putra dan Putri)
5. Pembawa Api
6. Petugas Api Dhasa Dharma
7. Regu Padun Suara









