BUKU PRAMUKA








































 

SEJARAH GERARAMUKA
A.  Pendahuluan
 Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
 Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.
B.  Riwayat hidup Baden Powell
Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.
Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
a)       Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan  pembinaan   watak ibunya.
b)       Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
c)       Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
d)       Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
e)       Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
f)        Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
          Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
          William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
           Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
          Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
C.  Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
a)   Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
b)   Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
c)   Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
d)   Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
e)   Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
f)    Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
g)   Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
h)   Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
i)     Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
j)     Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
k)   Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
l)     Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
m) Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
n)   Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
o)   Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
p)   Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
q)   Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
r)    Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
s)   Tahun 2003 Jambore XX di Thailand
t)     Tahun 2007 Jambore XXI di Hylands Park Inggris
u)   Tahun 2011 Jambore XXII di Rikaby, Swedia
v)   Tahun 15 Jambore XXIII di kirarahama, Jepang

Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

SEJARAH GERAKAN

PRAMUKA INDONESIA

A.  Pendahuluan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.

B.  Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.
C.  Perkembangan Gerakan Pramuka
Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.
LATAR BELAKANG LAHIRNYA
GERAKAN PRAMUKA
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

KELAHIRAN GERAKAN PRAMUKA

Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu 1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
a)       Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
b)      Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
c)       Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

GERAKAN PRAMUKA DIPERKENALKAN

Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan\ Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.

GERAKAN PRAMUKA INDONESIA

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya.
“Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.

Sifat

Lambang Pramuka Indonesia yaitu tunas kelapa yang dijahitkan di kerah kiri baju pramuka (untuk wanita). Lambang Pramuka Internasional yang dijahitkan di kerah kanan baju pramuka (untuk wanita). Bagi pria, tunas kelapa berada di kantung sebelah kiri, sedangkan Lambang Pramuka Internasional dijahitkan pada sebelah kanan kemeja. Emblem lokasi wilayah Gerakan Pramuka (berdasarkan provinsi) dijahitkan di lengan kanan baju Pramuka.
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
a)       Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
b)      Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
c)       Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan.

Fungsi                                                                          Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a)   Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda          Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik.
b)   Pengabdian bagi orang dewasa                                   Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.
c)   Alat ( means ) bagi masyarakat dan organisasi  Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya.
TujuanGerakan Pramuka                                          bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar;
1)   anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.
2)   anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
3)   anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
4)   anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.                  
Tujuan tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan yang dilakukan oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.

Tugas Pokok                                                                  Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia, menuju ke tujuan Gerakan Pramuka, sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yang berjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan tersebut Gerakan Pramuka selalu memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan dan minat peserta didiknya.

Karena kepramukaan bersifat nasional, maka gerak dan kegiatan Gerakan Pramuka disesuaikan dengan kepentingan nasional. Kepentingan nasional bangsa Indonesia ini tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara, yang merupakan Ketetapan MPR. Gerakan Pramuka dalam ikut membantu pelaksanaan GBHN tersebut selalu mengikuti kebijakan Pemerintah dan segala peraturan perundang-undangannya.
Gerakan Pramuka hidup dan bergerak di tengah masyarakat dan berusaha membentuk tenaga kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Karenanya Gerakan Pramuka harus memperhatikan pula keadaan, kemampuan, adat dan harapan masyarakat, termasuk orang tua anggota Pramuka, sehingga Gerakan Pramuka terutama pada satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga Pramuka sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua anggotanya dan masyarakat di lingkungannya.

Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan

Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan dalam pendidikan kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan pendidikan lainnya.
Baden-Powell sebagai penemu sistem pendidikan kepanduan telah menyusun prinsip-prinsip Dasar dan Metode Kepanduan, lalu menggunakannya untuk membina generasi muda melalui pendidikan kepanduan. Beberapa prinsip itu didasarkan pada kegiatan anak atau remaja sehari-hari. Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan itu harus diterapkan secara menyeluruh. Bila sebagian dari prinsip itu dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi gerakan pendidikan kepanduan.
Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan bertumpu pada:
1)   Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2)   Kepedulian terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
3)   Kepedulian terhadap diri pribadinya;
4)   Ketaatan kepada Kode Kehormatan Pramuka.

Prinsip Dasar

Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya dengan dibantu oleh pembina, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.

Metode                                                                            Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :

a)     Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
b)    Belajar sambil melakukan;
c)     Sistem berkelompok;
d)    Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan
Perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik;
a)     Kegiatan di alam terbuka;
b)    Sistem tanda kecakapan;
c)     Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
d)    Sistem among.
Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan. Metode Kepramukaan juga digunakan sebagai sebagai suatu sistem yang terdiri atas unsur-unsur yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.




KIASAN DASAR

Kiasan dasar adalah alam pikiran yang mengandung kiasan (gambaran) sesuatu yang disanjung dan didambakan. Yang menjadi kiasan dasar Gerakan Pramuka adalah romantika perjuangan besar bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, maka kiasan ini mengambil hal-hal yang ada hubungannya dengan perjuangan bangsa. Baik pada masa lalu, maupun perjuangan pembangunan pada masa sekarang.

ROMANTIKA
      a.   20 Mei 1908 ( Masa Kebangkitan Nasional )  masa mensiagakan rakyat untuk melawan kolonial dengan adanya organisasi pemuda “ Boedi Oetomo “..
      b.   28 Oktober 1928 ( Masa Sumpah Pemuda ) Masa menggalang Persatuan dan kesatuan.
      c.   17 Agustus 1945 ( Masa Kemerdekaan ) Masa Menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
      d.   05 Juli 1959 ( Masa Dekrit Presiden ) Mengisi Kemerdekaan, Pemimpin memandegani, membawa bangsa kearah pembangunan.
      e.   Permulaan awal untuk membantu dan menata bangsa Indonesia dengan Boedi Oetomo.
        f.   Menggalang persatuan dan kesatuan untuk di ramu, dirakit dan diterapkan dalam perjuangan bangsa melalui Kongres Pemuda II.
      g.   Menegakkan bangsa Indonesia yang berdaulat dengan bantara (kader) untuk melaksanakan dan melanjutkan kemerdekaan RI dengan pembangunan.
      h.   Para pemimpin memandegani untuk mengisi kemerdekaan.
        i.   Membina persatuan dan kesatuan bangsa agar tetap utuh dan berdiri tegak.

PENGGOLONGAN
      a.   anak didik yang berumur  7 - 10 tahun disebut Siaga ( S )
      b.   anak didik yang berumur 11 - 15 tahun disebut Penggalang ( G )
      c.   anak didik yang berumur 16 - 20 tahun disebut Penegak ( T )
      d.   anak didik yang berumur 21 - 25 tahun disebut Pandega. ( D )
PENGELOMPOKKAN
 a.   Satuan kecil untuk Siaga disebut Barung (tempat penjaga ramuan bangunan). Satuan yang terdiri dari beberapa Barung disebut Perindukan (tempat dimana anak cucu berkumpul)
 b.   Satuan untuk Penggalang disebut Regu (gardu, pangkalan untuk meronda). Satuan yang terdiri dari beberapa regu disebut Pasukan, (tempat suku berkumpul)
  c.   Satuan kecil untuk Penegak disebut Sangga (rumah kecil untuk orang yang bertanggung jawab menggarap sawah/ladang).
 d.   Satuan kecil untuk Pandega disebut Racana (pondasi, alas tiang, umpak atap).
 e.   Satu perindukan Siaga, satu Pasukan Penggalang, satu Ambalan Penegak dan satu Racana Pandega, bersama merupakan satu Gugusdepan (kombinasi satuan-satuan yang bertugas di depan, terdepan, yang langsung menghadapi tantangan).

KEGIATAN
a.   Siaga berorientasi pada persiapan segala petensi peserta didik untuk dikembangkan lebih lanjut.
b.   Penggalang berorientasi pada penggalangan persatuan dan kesatuan pada kelompok kecil maupun besar.
c.   Penegak berorientasi pada penegakkan prinsip dan karya nyata.
d.   Pandega berorientasi pada pengembangan kepemimpinan.

TANDA PENGENAL

Macam-macam Tanda Pengenal
A.  Tanda Umum                                                           
F Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri.
F Macamnya: – Tanda tutup kepala, – setangan / pita leher, – tanda pelantikan, – tanda harian, – tanda WOSM.

B.  Tanda Satuan
F Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.
F Macamnya: – Tanda barung / regu / sangga, – gugus depan, – kwartir, – Mabi, – krida, – saka, – Lencana daerah, – satuan dan lain-lain.
C.  Tanda Jabatan
F Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.
F Macamnya: – Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, – sulung, pratama, pradana, – pemimpin / wakil krida / saka, – Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.
D.  Tanda Kecakapan
F Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
F Macamnya: – Tanda kecakapan umum / khusus, – pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.
E.  Tanda Kehormatan
F Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
F Macamnya: – Peserta didik: Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan. – Orang dewasa: Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.
F.   Tanda Jasa

Sistem Among

Sistem among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah, keharusan, paksaan, sepanjang tidak merugikan, baik bagi diri peserta didik maupun bagi masyarakat sekitarnya, dengan maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri sendiri, kreativitas dan oto-aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.

Sistem Tanda Kecakapan

Tanda kecakapan adalah salah satu alat bagi Gerakan Pramuka untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai oleh Gerakan Pramuka.
Sistem tanda kecakapan merupakan suatu cara yang ditata dan suatu cara menggunakan tanda-tanda untuk menandai dan mengakui kecakapan-kecakapan, baik yang bersifat teknis (praktis) maupun yang bersifat mental/spirituil, yang dimiliki oleh anggota yang memakai tanda-tanda itu.
a)   Tanda Kecakapan Umum.
b)   Tanda Kecakapan Khusus.




LAMBANG GERAKAN PRAMUKA

Lambang Gerakan adalahtanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota

Bentuk                                                                        Gerakan Pramuka Lambang Gerakan Pramuka berbentuk / berupa Silluete Tunas Kelapa. (lihat gambar di samping) Penjabaran tentang Lambang ini ditetapkan dalam SK Kwarnas Nomer 06/KN/72 tentang Lambang Gerakan Pramuka.

Arti kiasan                                                       Lambang Gerakan Pramuka mengandung arti kiasan Sbb :

1.             Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).
2.             Buah nyiur tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet.
3.             Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun
4.             Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi.
5.             Akar nyiur kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.
6.             Nyiur pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
7.             Lambang keris melambangkan senjata tradisional Jawa Tengah
8.             Lambang 10 api yang berkobar melambangkan dasadarma
9.             Padi dan kapas melambangkan kesuburan dibidang pangan dan sandang
10.         Kode daerah melambangkan daerah kota daerah
11.         Nama kabupaten melambangkan kota cabang
12.         Bintang melambangakan 5 sila pancasila

Penggunaan                                                         

a)     Lambang Gerakan Pramuka dapat dipergunakan pada Panji, Bendera, Papan Nama Kwartir / Satuan, Tanda Pengenal dan alat administrasi Gerakan Pramuka

b)    Penggunaan lambang tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan menanamkan sifat dan keadaan seperti yang termaktub dalam arti kiasan lambang Tunas Kelapa itu pada setiap anggota Gerakan Pramuka.
c)     Setiap anggota Gerakan Pramuka diharapkan mampu mengamalkan dan mempraktekkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya kepada masyarakat di sekelilingnya. Sebab generasi muda yang tergabung dalam Gerakan Pramuka diharapkan kelak mampu menjadi kader pembangunan yang berjiwa Pancasila
GERAKAN PRAMUKA INDONESIA
F adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya.
F “Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
F Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.

TANDA KECAKAPAN KHUSUS (TKK)

Dalam kepramukaan, Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan kepada peserta didik sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan seorang peserta didik dalam suatu bidang tertentu. TKK bersifat opsional bagi peserta didik, sehingga seorang peserta didik dapat memiliki TKK yang berbeda dari peserta didik lain. TKK jumlahnya saat ini mencapai puluhan, dan kemungkinan akan ditambah seiring dengan kemajuan teknologi.
Untuk memperoleh suatu TKK, seorang Pramuka harus mampu menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Khusus dalam bidang tersebut.

 

 

 


















 

 

 

 





 

 







Pemasangan TKK

TKK dipasang di lengan sebelah kanan baju seragam, dengan dua pilihan pemasangan, yaitu
·Melintang, dua jari dibawah lambang Kwartir Daerah/diatas jahitan bawah lengan, atau
·Melingkari lambang Kwartir Daerah dengan komposisi dua buah disebelah kanan lambang Kwartir Daerah, dua buah disebelah kiri lambang Kwartir Daerah, dan satu buah dibawah lambang Kwartir Daerah.
Jumlah TKK yang dapat dikenakan di baju seragam, paling banyak adalah lima buah. Jika memiliki TKK lebih dari lima buah, maka seorang Pramuka harus

Pengenaan

Selempang

Selempang (disebut juga tetampan) secara umum hanya dikenakan pada saat upacara resmi, pelantikan, dan momen penting lainnya. Pada kegiatan-kegiatan biasa atau pada saat latihan rutin biasa, selempang tidak perlu digunakan. Selempang dipasang mengarah dari kanan atas ke kiri bawah.

Pembagian TKK

Tanda Kecakapan Khusus di semua tingkatan peserta didik (penggalang, penegak dan pandega), kecuali siaga, dibagi dalam lima golongan bidang kecakapan dan memiliki tiga tingkatan.

Golongan Bidang TKK

Lima golongan TKK tersebut ditandai dengan warna dasar TKK yang berbeda, dan digolongkan menjadi:
TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan dengan warna dasar putih, meliputi:
1.           TKK Gerak Jalan
2.           TKK Pengamat
3.           TKK Penyelidik
4.           TKK Perenang
5.           TKK Juru Layar
6.           TKK Juru Selam
7.           TKK Pendayung
8.           TKK Ski Air
9.           TKK Pencak Silat
10.       TKK Posyandu/TKK Keluarga Berencana
TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak dengan warna dasar kuning, meliputi:
1.           TKK Sholat
2.           TKK Khatib
3.           TKK Qori
4.           TKK Muadzin
5.           TKK Penabung
6.           TKK Doa
7.           TKK Gereja
8.           TKK Pelayanan
9.           TKK Saksi Kristus
10.       TKK Terang Alkitab
11.       TKK Suluh Gereja
12.       TKK Bhakti
13.       TKK Dharmapala
14.       TKK Wicaksana
15.       TKK Dana Punia
16.       TKK Bhakti
17.       TKK Pendididkan KB
TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan dengan warna dasar hijau, meliputi:
1.           TKK Penjilid Buku
2.           TKK Juru Potret
3.           TKK Juru Kulit
4.           TKK Juru Logam
5.           TKK Penenun
6.           TKK Penangkap Ikan
7.           TKK Juru Kebun
8.           TKK Peternak Ulat Sutera
9.           TKK Peternak Lebah
10.       TKK Peternak Kelinci
11.       TKK Filateli
12.       TKK Pengumpul Lencana
13.       TKK Pengumpul Mata Uang
14.       TKK Pengumpul Tanaman Kering
15.       TKK Pengumpul Tanaman Hidup
16.       TKK Juru Masak
17.       TKK Pecinta Dirgantara
18.       TKK Pembuat Pesawat Model
19.       TKK Pengenal Cuaca
20.       TKK Komunikasi
21.       TKK Penjelajah
22.       TKK Juru Peta
23.       TKK Juru Navigasi Laut
24.       TKK Juru Isyarat Bendera
25.       TKK Pelaut
26.       TKK Pengembara
27.       TKK Petani Padi
28.       TKK Penanam Tanaman Hias
29.       TKK Petani Cabai
30.       TKK Juru Bambu
31.       TKK Juru Anyam
32.       TKK Juru Kayu
33.       TKK Juru Batu
34.       TKK Peternak Itik
35.       TKK Peternak Ayam
36.       TKK Peternak Sapi
37.       TKK Peternak Merpati
38.       TKK Pengumpul
39.       TKK Pengumpul Benda
40.       TKK Pengumpul Hewan
41.       TKK Juru Semboyan
42.       TKK Penjahit
43.       TKK Pengendara Sepeda
44.       TKK Juru Konstruksi Pesawat Udara
45.       TKK Juru Mesin Pesawat Udara
46.       TKK Juru Navigasi Udara
47.       TKK Juru Evakuasi Mesin
48.       TKK Pengenal Pesawat Udara
49.       TKK Juru Isyarat Elektronika
50.       TKK Juru Isyarat Optika
51.       TKK Perencana Kapal
52.       TKK Perahu Motor
53.       TKK Berkemah
54.       TKK Petani Bawang
55.       TKK Petani Tanaman Jalar
56.       TKK Peternak Belut
57.       TKK Peternak Lele
58.       TKK Statistika Keluarga Berencana
59.       TKK Pengatur Ruangan
60.       TKK Pengatur Rumah
61.       TKK Pengatur Meja Makan
TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup dengan warna dasar biru, meliputi:
1.           TKK Pemadam Kebakaran
2.           TKK Pengatur Lalu Lintas
3.           TKK Pengamanan Lingkungan
4.           TKK Penunjuk Jalan
5.           TKK Juru Bahasa
6.           TKK Juru Penerang
7.           TKK Korespondensi
8.           TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
9.           TKK Penyuluh Padi
10.       TKK Keadaan Darurat Udara
11.       TKK Keadaan Darurat Laut
12.       TKK Pembantu Ibu
13.       TKK Pengasuh Anak
14.       TKK Penerima Tamu
15.       TKK Pendaki Gunung
16.       TKK Juru Ukur
17.       TKK Kependudukan
18.       TKK Pendataan Keluarga Berencana
19.       TKK Kesejahteraan Keluarga
TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya dengan warna dasar merah, meliputi:
1.           TKK Dirigen
2.           TKK Penyanyi
3.           TKK Pelukis
4.           TKK Juru Gambar
5.           TKK Pengarang
6.           TKK Pembaca

Tingkatan TKK

Tingkatan TKK dalam Gerakan Pramuka dibagi menjadi tiga. Untuk mencapai tingkatan selanjutnya, seorang Pramuka harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam Syarat Kecakapan Khusus (SKK). Setiap tingkatan SKK yang lebih tinggi akan berbeda persyaratannya dengan SKK yang memiliki tingkatan lebih rendah walaupun untuk TKK yang sama.
Dari kiri ke kanan, contoh TKK Pramuka Penegak: TKK Qori tingkat Purwa, TKK Pengamat tingkat Madya, TKK PPPK tingkat Utama
Tiga tingkatan tersebut ialah:
1.           Purwa; merupakan tingkatan terendah dalam TKK,  berbentuk lingkaran.
2.           Madya; merupakan tingkatan TKK tingkat menengah, berbentuk persegi.
3.           Utama; merupakan tingkatan tertinggi TKK, berbentuk segi lima.
Yang membedakan TKK antar golongan peserta didik ialah warna tepian TKK yang berbeda.
·            Tingkat Pramuka Siaga berwarna hijau dan hanya memiliki satu bentuk yaitu segitiga
·            Tingkat Pramuka Penggalang berwarna merah
·            Tingkat Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berwarna kuning
Beberapa TKK juga menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi seorang peserta didik yang akan melanjutkan ke tingkatan Pramuka Garuda sebagai tingkatan tertinggi dalam golongannya.
Tanda Kecakapan Umum
TKU (Tanda Kecakapan Umum) adalah bagian dari sistem tanda kecakapan dalam Gerakan Pramuka di samping TKK (Tanda Kecakapan Khusus).
Tanda Kecakapan Umum diberikan setelah seorang anggota Gerakan Pramuka menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dalam tingkatannya masing-masing.
Tanda Kecakapan Umum hanya berlaku bagi anggota Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. TKU tidak berlaku bagi seperti Pembina, Andalan dan anggota dewasa lainnya.

Bentuk, tingkatan dan pemakaian

Pramuka Siaga

·Berbentuk Jajar Genjang miring berwarna dasar hijau dengan gambar “bunga kelapa” berwarna putih.
·TKU Pramuka Siaga terdiri atas: TKU Siaga mula (satu susun), TKU Siaga bantu (dua susun) dan TKU Siaga tata (tiga susun).
·TKU Pramuka Siaga dikenakan di lengan baju sebelah kiri.

Pramuka Penggalang

·Berbentuk seperti huruf “V” berwarna dasar merah dengan gambar “bunga kelapa bertangkai tiga” berwarna putih.
·TKU Pramuka Penggalang terdiri atas: TKU Penggalang Ramu (satu susun), TKU Penggalang Rakit (dua susun) dan TKU Penggalang Terap (tiga susun).
·TKU Pramuka Penggalang dikenakan di lengan baju sebelah kiri.

Pramuka Penegak

·Berbentuk trapesium berwarna dasar hijau dengan gambar bintang, sepasang tunas kelapa dan tulisan “Bantara” atau “Laksana” berwarna kuning.
·TKU Pramuka Penegak terdiri atas TKU Penegak Bantara (bertuliskan “BANTARA” di bagian bawah tunas kelapa) dan TKU Penegak Laksana (bertuliskan “LAKSANA” di bagian bawah tunas kelapa).
·TKU Pramuka Penegak dikenakan di masing-masing bahu baju seragam pramuka (pundak).

Pramuka Pandega

·Berbentuk trapesium berwarna dasar hijau dengan gambar bintang, sepasang tunas kelapa dan tulisan “Pandega” berwarna coklat.
·Tingkatannya hanya satu tingkatan.
·TKU Pramuka Pandega dikenakan di masing-masing bahu baju seragam pramuka (pundak).
PENGGALANG
Penggalang adalah sebuah tingkatan dalam pramuka setelah siaga. Biasanya anggota pramuka tingkat penggalang berusia dari 10-15 tahun.
Tingkatan dalam Penggalang
Penggalang memiliki beberapa tingkatan dalam golongannya, yaitu :
1.             Ramu
2.             Rakit
3.             Terap
4.             Penggalang Garuda
Tingkatan Penggalang juga memiliki Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kenaikan tingkat atau pendapatkan Tanda Kecapakan Khusus TKK
Sistem Kelompok Satuan Terpisah
Satuan terkecil dalam Penggalang disebut regu. Setiap regu diketuai oleh seorang Pimpinan Regu (PINRU)yang bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Dalam Gugus depan Penggalang yang dapat berisi lebih dari satu regu putra/putri, terdapat peserta didik yang bertugas mengkoordinir regu-regu tersebut, peserta didik itu disebut Pratama (untuk putra) atau Pratami (untuk putri).
Regu dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi regu tersebut. Nama Regu Putra diambil dari nama binatang, misalnya harimau, kobra, elang, kalajengking, dan sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil dari nama bunga, semisal anggrek, anyelir, mawar, melati.


 



WARNA DAN ARTI KIASAN TKU

a.             Kelopak bunga kelapa yang mulai merekah, menggambarkan pertumbuhan tanaman, mengibaratkan Pramuka Siaga yang sedang tumbuh menjadi tunas calon bangsa.
b.             kelopak bunga diletakkan miring, menggambarkan bunga kelapa yang selalu memperlihatkan sudut miring terhadap batang pohonnya, mengibaratkan keterikatan Pramuka Siaga dengan keluarga dan orang tuanya.
c.             Mayang terurai bertangkai tiga buah, menggambarkan bunga yang sudah mulai berkembang, indah dan menarik, mengibaratkan Pramuka Penggalang yang riang, lincah dan bersikap menarik, sebagai calon tunas bangsa yang sedang berkembang, menggladi dirinya dengan jiwa Pramuka yang berlandaskan pada Trisatya.
d.             Mayang terurai yang mekar ke samping, mengibaratkan makin terbukanya pandangan Pramuka Penggalang, dan menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya.
e.             Bintang bersudut lima mengibaratkan Ketuhanan Yang Mahaesa dan Pancasila.
f.               Dua buah tunas kelapa yang berpasangan mengibaratkan keselarasan dan kesatuan gerak Pramuka Penegak dan Pandega, putera dan puteri, yang sedang membina dirinya sebagai mahluk pribadi, mahluk sosial dan mahluk Tuhan, menuju cita-cita bangsa yang tinggi, setinggi bintang di langit, untuk kemudian mengabdikan dirinya ke dalam dank e luar organisasi Gerakan Pramuka.
g.             Tanda Penegak Bantara, Penegak Laksana dan Pandega diletakkan di atas pundak kiri dan kanan, mengibaratkan pemberian tanggung jawab yang tidak ringan yang dipikulnya sebagai anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan negara.


Arti warna:
1.             warna hijau melambangkan kesegaran hidup sesuatu yang sedang tumbuh.
2.             warna merah melambangkan kemeriahan hidup sesuatu yang sedang berkembang.
3.             warna kuning dan kuning emas melambangkan kecerahan hidup yang menuju ke keagungan dan keluhuran budi.
4.             warna coklat melambangkan kematangan jasmani dan rohani, kedewasaan dan keteguhan.

KOMPAS
Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :
1.             Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam.
2.             Visir, yaitu pembidik sasaran
3.             Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
4.             Jarum penunjuk
5.             Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
6.             Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas pada saat membidik
Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya
North = Utara = 0
North East = Timur Laut = 45
East = Timur = 90
South East = Tenggara = 135
South = Selatan = 180
South West = Barat Daya = 225
West = Barat = 270
North West = Barat Laut = 325
Cara Menggunakan Kompas
Ø     Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak
bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
Ø     Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca
pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi untuk membidik ke arah visir dan
mengintai angka pada dial.
Ø     Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja
garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar.





BENDERA TUNAS KELAPA
(ART bab IV Pasal 119)
1.  Bendera Gerakan Pramuka berbentuk empat persegi panjang dan berukuran tiga berbading dua, warna dasar putih, ditengah - tengahnya terdapat lambang Gerakan Pramuka berwarna merah, menghadap ke arah tiang bendera.


bendera tunas kelapa.jpg
 











2.   Dibagian atas dan bagian bawah bendera terdapat jalur merah dengan ukuran lebar 1 / 10 dari lebar bendera, letaknya 1 / 10 dari lebar bendera dari sisi atas dan sisi bawah.
3.   Pada bagian tepi tempat tali bendera terdapat jalur merah sepanjang lebar bendera dengan ukuran lebar 1 / 8 dari panjang bendera dengan tulisan untuk Kwartir Nama kwartir, untuk Gugus Depan nama Kwartir dan nomor Gugus depannya.


PANJI
(ART Bab XlI Pasal 120)

1.     Gerakan Pramuka memiliki Panji Gerakan Pramuka Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka oleh Presiden RI dengan keputusan Presiden RI No. 448 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus I961.
2.     Panji yang dimaksud, disebut Panji Gerakan Pramuka yang disimpan di kantor Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, dan dikibarkan pada setiap peringatan Hari Pramuka yaitu 14 Agustus


KARAKTERISTIK

PRAMUKA SIAGA usia 7 – 10 tahun.
·        Terikat Keluarga.
·        15.jpgHubungan Peserta Didik dan Pembina sebagai Anak dan Orang Tua  (Anak-Ayah-Bunda).
·        Banyak bermain, banyak bernyanyi dan bergembira.
·        Bentuk Upacara adalah lingkaran (terpusat pada induknya).


                                     
                                      O
                                       







PRAMUKA PENGGALANG usia 11 – 15 tahun
q  Sedikit terlepas dari ketergantungan keluarga.
q  Mulai sedikit berani menatap kedepan untuk terjun dimasyarakat dan lingkungannya.
q  Mulai tampak jiwa patriotisme, bangga akan diri dan kelompoknya (gagah).
q  Selalu ingin mencoba kegiatan menantang (baru).
q  Kreatifitas, gembira, lincah.
q  Upacara berbentuk angkare (          ) sebagian menatap kedepan .




 
                                                                Peserta Didik

                                        O
                                 b  b  b    Pembina




PRAMUKA PENEGAK usia 16 – 20 tahun
PRAMUKA PANDEGA (Dewasa Muda)  usia 21 – 25 tahun
v Berani dan tidak ketergantungan dari keluarga.
v Berani berdiri diatas kaki sendiri.
v Terjun mengabdikan diri pada masyarakat luas.
v Sudah dapat menatap masa depan.
v Mengejar cita-cita untuk keberhasilan masa depan (sudah memikirkan nasib).
v Upacara latihan berbentuk bersaf, yang berarti bahwa Pramuka Penegak secara luas bebas menatap kedepan untuk mengabdikan diri berbakti pada masyarakat luas.


b
 
b
 
Pembina                                                                       Peserta Didik
                                                O



Perlu diingat bahwa kegiatan dalam Kepramukaan harus :
MODERN      :   - Menantang
-     Kreatif
-     Motivatif
-     Mandiri
-     Kepentingan, kebutuhan, situasi dan kondisi
-     Sesuaikan zaman
USEFUL   :   Bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat lingkungannya.
FAITHFUL    :   Walau pelaksanaan kegiatan selalu berlandaskan pada Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
                       Dengan demikian Peserta Didik berpartisipasi aktif baik sebagai Subyek maupun Obyek Didik.

BARIS BERBARIS

B
aris-berbaris merupakan bentuk kedisiplinan dan juga merupakan latihan-latihan gerak dasar yang diwujudkan, dalam rangka menanamkan sikap para anggota pramuka agar dapat menumbuhkan sikap :
1.   Disiplin pribadi maupun disiplin kelompok,
2.   Rasa tanggungjawab, kesatuan dan persatuan, .
3.   Kompak,
4.   Kebersamaan, dan
5.   Penampilan pribadi yang baik secara perorangan maupun kelompok.

Apakah penggunaan baris-berbaris identik dengan dunia kemiliteran?
Tentu saja tidak. Di dunia pendidikan dan pekerjaan baik negeri maupun swasta, baris-berbaris juga mempunyai peranan cukup penting.






4.jpg
 
Aba-aba dalam baris berbaris terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu :
1. Aba-aba peringatan (misal : Perhatian!)
2. Aba-aba petunjuk (misal : hadap kanan, maju, dsb).
3. Aba - aba pelaksanaan (misal Gerak !, Jalan !, atau Mulai !)
Aba-aba dalam gerakan Pramuka, dilakukan dengan beberapa cara, antara lain menggu­nakan
1.   Aba-aba bersuara,
2.   Aba-aba peluit, atau
3.   Aba-aba isyarat (misalnya isyarat tangan, bendera)

BENTUK - BENTUK BARISAN DENGAN ABA -  ABA ISYARAT


1.   Lingkaran besar

6.jpg
2.   Lingkaran kecil

6.jpg





3.   Setengah lingkaran

6.jpg
4.   Angkare

6.jpg





5.   Berderet
10.jpg
6.   Kolone terbuka
10.jpg
7.   Kolone tertutup
10.jpg
8.   Selat (Kanon)
10.jpg
9.   Selat Balik
10.jpg
10.      Roda
11.jpg

11.      Perlombaan
11.jpg
12.      Anak panah
11.jpg
13.      Panggilan untuk pemimpin regu
11.jpg

14.      Bubar barisan
11.jpg
15.      Barisan bersaf
7.jpg
16.      Barisan berbanjar
7.jpg






TALI – TEMALI

Tali yang diperlukan untuk membuat simpul atau ikatan harus kuat, lemas dan tidak mudah putus. Dengan sendirinya bahan tali itu harus baik, tahan pada panas juga tahan pada air/hujan. Jika tak ada tali dapat menggu­nakan tali dari bambu yang liat (awi tali). Bambu jenis ini bisa dipotong-potong ke­mudian dipilin menjadi tali secara tradisi­onal.
Dalam tali temali terkadang juga masih menyebut yang keliru antara tali, simpul maupun ikatan. TALI : bendanya, SIMPUL : antara tali dengan tali. IKATAN : antara tali dengan benda lain.
Cara Pemeliharaan Tali :
1.   Tali ijuk clan henap adalah tali yang tahan air, supaya tahan lama tali yang baru harus diberi lilin atau dilapisi atau digosok dengan lilin.
2.   Peliharalah tali dengan menyimpannya di tempat yang kering dan mudah dijangkau , sehingga bila diperlukan akan mudah untuk mengambilnya.
3.   Gulunglah tali dengan baik, apabila di­ perlukan dapat dipakai dengan segera dan mudah  dilepas.
4.   Jika tali basah jemurlah di terik mata­hari agar kering kemudian simpanlah.
Simpul-simpul dan ikatan, seni dari me­nyambung tali dan merupakan salah satu - keterampilan manusia yang tertua. Dapat berfungsi sebagai alat maupun hiasan (de­koratif) di beberapa bagian bumi, peng­gunaan simpul dianggap mempunyai un­sur magis.

Macam – macam simpul yang sering digunakan :
SIMPUL [ KNOTS ]

1.   Simpul Ujung Tali
Kegunaannya adalah mencegah pintalan tali terurai.
  

2.   Simpul Mati
Kegunaannya adalah untuk mengakhiri suatu ikatan dan untuk menyambung dua utas tali yang sama besarnya dalam keadaan kering.
3.   Simpul Anyam
Kegunaannya adalah untuk menyambung dua utas tali yang tidak sama besarnya dalam keadaan kering.

4.   Simpul Anyam Berganda
Kegunaannya adalah untuk  menyambung dua utas tali yang tidak sama besarnya dalam   keadaan basah.                            
5.   Simpul Erat
Kegunaannya adalah untuk memendekkan tali tanpa memotongnya.
6.   Simpul Kembar
Kegunaannya adalah untuk menyambung dua utas tali yang sama besarnya dalam keadaan basah atau licin.


7.   Simpul Tiang
    Kegunaanya untuk mengikat leher  hewan agar tidak mudah tercekik.

            

8.   Simpul Tiang Berganda
Berguna untuk mengangkat orang dari atas ke bawah atau sebaliknya.


9.   Simpul Jangkar
Kegunaannya untuk membuat tandu, menalikan pasak, mengikat cincin dan menarik balok
Membuat tandu


10.      Simpul Pangkal
Kegunaannya untuk :




11.      Simpul Kursi
12.             Simpul Tambat
Kegunaan untuk menarik/menyeret balok, kayu, pohon dan menambatkan tali pada tiang, atau juga untuk memulai ikatan.
13.      Simpul Penarik
Kegunaan untuk menarik  balok


.
14.      Simpul Tarik
Berguna untuk mengikatkatkan tali pengikat leher binatang ke tiang/pohon agar mudah dilepas. Atau dapat juga untu turun dari atas pohon yang tinggi atau turun jurang.
15.      Simpul Hidup
Gunanya untuk mengikatkan tali pada tiang tetapi mudah dibuka kembali.

16.      Simpul Gulung
Gunanya untuk menarik balok, dengan cara mengikat tali pada tali penarik balok lainnya, sehingga dapat membantu orang lain.



17.      Simpul Turki
    Berguna untuk mengikat sapu lidi agar tidak mudah terurai atau juga bisa     untum cincin kacu (ring)







ANYAMAN

Sebelum kita membuat anyaman, kita harus mengetahui macam-macam/jenis anyam-anyaman, antara lain :
1.   Anyaman Pendek;
Kegunaannya untuk menyambung dua utas tali yang
sama besarnya.
2. Anyaman mata;
Kegunaan utama anyaman ini adalah untuk membuat sosok di ujung tali, agar dapat dipakai memasang kail, dsb.
3. Anyaman Rantai;
Gunanya untuk memendekkan tali, dan dengan cepat dapat diuraikan kembali.
4.  Anyaman Ujung;
Gunanya untuk mencegah tali terurai.
5.  Anyaman Tali;
Gunanya untuk keindahan dan keterampilan.
6. Anyaman Kancing;
Gunanya untuk membuat buah baju/kancing.
7.  Anyaman Cincin;
Gunanya untuk membuat cincin kacu atau mengikat sapu lidi yang terurai (lepas ikatannya), simpul Turki.
( PIONERING )

Dalam istilahnya diartikan sebagai bangunan darurat.
Dalam kepramukaan pioneering hanya terdiri dari kayu dan tali. Untuk menggabungkannya dibuatlah suatu ikatan – ikatan yang mana bangunan darurat tersebut bisa digunakan atau layak pakai.
1.   IKATAN SILANG
Berguna untuk mengikat dua buah tongkat/tiang yang posisinya  bersilangan.
2.   IKATAN PALANG
Berguna untuk mengikat dua buah tongkat/tiang yang posisinyaberpalangan, menyiku ( tegak lurus 90o )













3.   IKATAN CANGGAH
Gunanya untuk menyambung dua buah tongkat atau lebih dengan kedudukan tegak lurus. Yang bertujuan untuk memperpanjang tongkat.
4.   IKATAN KAKI TIGA
c


ADMINISTRASI GUGUS DEPAN

¯ PENGERTIAN
1.   Arti luas yaitu pengelolan satuan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan
2.   Arti Sempit yaitu Tata Usaha Satuan

¯ FUNGSI
1.   ukuran pembinaan dan pengawasan kegiatan
2.   Pedoman pelaksanaan keadministrasian
3.   Acuan dan pendorong kreatifitas tata cara menulis

¯ ADMINISTRASI UMUM
1.   penerimaan anggota baru
2.   pembagian tugas antar pembina
3.   mengajukan pemohonan penghargaan / kehormatan bagi pembina dan peserta didik
4.   Menyusun daftar induk Anggota
5.   Menyelenbggarakan Muayawarah Gudep
6.   Melaporkan secasra pereodik Kegiatan
7.   Melakukan mutasio jika perlu
8.   membuat buku agenda
9.   membuat buku program kerja

¯ ADMINISTRASI  SATUAN
1.   Permintaan Pendaftaran anggota
2.   Daftar Induk Anggota
3.   Administrasi Keuangan
4.   Daftara Infentaris
5.   Buku Tamu
6.   Laporan Semester dan Kegiatan Gudep
7.   Catatan Pribadi (log Book)
8.   Program Kerja Tahunan
9.    Catatan Pribadi Anggota
10.               Program Kerja latihan mingguan

¯ CONTOH – CONTOH ADMINISTRASI
1.   Buku Induk
No.
Ang
Nama
Gol
Agama
Tempat/
Tgl Lahir
Golongan Darah
Hobby
Nama
Orangtua
Alamat










2.   Buku Keuangan
No
Tanggal
Bukti
Uraian
Masuk
Keluar
Saldo
Keterangan









3.   Buku Acara Kegiatan
No
Hari Tanggal
Waktu
Jenis Kegiatan
Tempat
Jumlah Peserta
Penanggung Jawab
Ket









4.   Buku Inventaris
No
Jenis Barang
Jumlah
Tempat nyimpan
Tgl Beli
Harga
Keadaan
Keterangan









5.   Buku Agenda Surat
No
Tgl Surat
No.Surat
Dari
Tgl Terima
Isi / Hal
No
Tgl Surat
No Surat
Kepada
Isi/Hal












6.   Notulen Rapat
Nomor
Hari/Tanggal
Peserta
Tempat
Keputusan Rapat








STRUKTUR GERAKAN PRAMUKA


































STRUKTUR GUGUS DEPAN


















BENDERA MERAH PUTIH

SEJARAH
A.  1292, dikibarkan oleh tentara Jayakatwang saat menyerang Kertanegara dari Singosari.
B.  Dalam buku Negara Kertagama karangan Mpu Prapanca
C.  Abad ke-14, pada saat pemerintahan Maharaja Adityawarman di kerajaan Melayu Minangkabau mempergunakan bendera warna merah putih hitam, yang melambangkan :   
1.   Merah      : Hulubalang
2.   Putih         : Alim Ulama
3.   Hitam       : Penghulu Adat yang menjalankan adat istiadat Minangkabau
D.  Abad XX, pertarna kali berkibar di benua Eropa pada tahun 1922 oleh Perhimpunan Indonesia di Belanda berupa bendera Merah Putih dengan Kepala Banteng di tengahnya.
E.  1927, dikibarkan oleh PNI (Partai Nasional Indonesia) berupa bendera Merah Putih Kepala Banteng.
F.   28 Oktober 1928, sebagai bendera kebangsaan dan dekorasi dalam Kongres Pemuda Indonesia di Jakarta.
G.  17 Agustus 1945, di Pegangsaan Timur 56 Jakarta, pertama kali Sang Merah Putih sebagai Bendera Kebangsaan berkibar di bumi Indonesia Merdeka.
H.  18 Agustus 1945, PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) menetapkan UUD 1945 di mana dalam pasal 35 menyebutkan bahwa bendera Negara RI adalah Sang Merah Putih.

CARA PENGGUNAAN BENDERA kebangsaan Indonesia, adalah sebagai berikut :
& Dikibarkan dari pagi hari sampai petang (dari mataha­ri terbit hingga terbenam).
& Untuk mencegah dari kerusakan atau kotor, bendera Merah Putih dapat diturunkan jika turun hujan lebat.
& Bendera Merah Putih dikibarkan selalu lebih tinggi di­bandingkan bendera-bendera organisasi lainnya (ben­dera pramuka, bendera kepanduan, bendera OSIS, dan sebagainya)
& Bendera Merah,Putih dikibarkan sejajar jika dikibar­kan bersama-sama bendera negara-negara lain. Bendera Merah Putih dikibarkan selalu paling kanan.
& Jika dibuat untuk hiasan atau lain-lainnya, warna merah ditempatkan di sebelah kanan warna putih.
b.   Bendera Merah Putih tidak boleh kotor, digambari, dicorat-coret.
c.   Bendera Merah Putih tidak boleh menyentuh tanah.
d.   Bendera Merah Putih selalu disimpan di tempat yang baik dan bersih.
e.   Pengibaran bendera Merah Putih yaitu pada hari-ha­ri besar nasional.
f.     Cara pengibaran setengah tiang dilakukan jika pada hari berkabung. Caranya adalah bendera dinaikkan sampai ke puncak tiang bendera, baru kemudian di­turunkan sampai setengah tiang. Demikian pula cara menurunkannya, bendera Merah Putih dinaikkan terlebih dahulu ke puncak tiang bendera baru kemu­dian diturunkan.
g.   Bendera Merah Putih jika dipergunakan sebagai pe­nutup peti jenazah. Maka warna merah diletakkan di sebelah kanan jenazah.

SERBA – SERBI
a.   Bendera Merah Putih pertama kali di jahit oleh Ibu Fatmawati ( istri Presiden RI Pertama Ir. Soekarno ).
b.   Dikibarkan pertama kali oleh Latief Hendraningrat halaman Gedung yang dipergunakan untuk mengu­mandangkan teks proklamasi yaitu di JI. Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta.
c.  Secara rutin setiap tahunnya bendera Merah Putih yang sekarang disebut bendera pusaka dikibarkan di halaman istana negara setiap tanggal 17 Agustus, dan karena usianya yang sudah tua. Bendera pusaka ke­mudian digantikan dengan bendera duplikat pusaka.
d.  Bendera pusaka disimpan di ruang sunyi di Monumen Nasional (Monas) Jakarta.

Kiasan warna-warna bendera Merah Putih Merah berarti berani dan Putih berarti suci atau bersih, jadi arti kiasan warna-warna bendera Merah Putih adalah bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berani karena di­landaskan kebenaran. Tidak memaksakan kehendak pada negara lain, menjaga ketertiban dan persaudaraan dunia.
















LAGU INDONESIA RAYA


SEJARAH
·        Penggubahnya adalah Wage Rudolfh Supratman (Putra seorang Sersan Instruktur Mas Senen Sastrosoehardjo, lahir di Jatinegara, 9 Maret 1903 dan meninggal di Surabaya,16 Agustus 1938).
·        Dinyanyikan pertama kali pada saat Kongres Pemuda Il tanggal 28 Oktober 1928.
·        Ditetapkan sebagai  Lagu Kebangsaan pada tanggal 18 Agustus 1945  ( Batang Tubuh UUD 1945 Pasal 36).

PENGGUNAAN ( PP No. 44 tahun 1958 )
·        Menghormati Kepala Negara dan  Wakil Kepala Negara.
·        Menghormati Kenaikan dan Penurunan Bendera Merah putih.
·        Menghormati Negara Asing.
·        Sebagai pernyataan perasaan nasional.
·        Dalam rangkaian pendidikan dan pengajaran.

LARANGAN  ( PP No. 44 tahun 1958 )
·        Untuk reklame dalam bentuk apapun.
·        menggunakan bagian - bagian dari lagu kebangsaan dalam gubahan yang tidak sesuai dengan kedudukan  dalam Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan

SIKAP SAAT LAGU DINYANYIKAN ( PP No. 44 tahun 1958 )
·        Posisi siap dan berdiri tegak.
·        Memberi hormat.
Penutup kepala dibuka kecuali ikat kepala, sorban, kerudung, kopiah, dan topi










LAMBANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Seluruh burung Garuda, bintang Nur Cahaya,
Kapas, padi dan rantai ....              = kuning emas
Ruangan perisai di tengah-tengah                  = merah - putih
(kiri atas dan kanan bawah                            = merah
kanan atas dan kiri bawah )                                = putih
Dasar Nur Cahaya yang berbentuk perisai    = hitam
Kepala Banteng                 = hitam
Pohon Beringin                   = hijau
Pita                                       = putih
Huruf                                    = hitam

Jumlah helai bulu   :
Pada tiap-tiap sayap   : 17
Pada ekor           : 8
Keal bawah perisai      : 19
Kecil di leher      : 45
A.  PENDAHULUAN
Setiap negara mempunyai Lambang Negara, yang masing - masing negara berbeda lambang negaranya. Seperti Thailand adalah gajah putih dll. Negara Indonesia menetapkan bahwa Burung Garuda ( GARUDA PANCASILA ) sebagai lambang Negara dengan Peraturan Pemerintah     ( PP ) No. 66  tahun 1951.

B.  FUNGSI LAMBANG
n  Menggambarkan Kedaulatan Negara
n  Kepribadian Bangsa
n  Kemegahan Bangsa dan Negara

C.  ARTI LAMBANG
n  Warna kemegahan emas bermakna kebesaran bangsa atau Keluhuran Negara
n  Burung Garuda yang digantungi perisai ialah lambang tenaga pembangunan seperti telah dikenal pada kasanah peradaban Indonesia
n  Perisai atau tameng dikenal oleh kebudayaan Indonesia sebagai senjata dalam perjuangan mencapai tujuan dengan melindungi diri. Atau sebagai lambang perjuangan dan perlindungan.
n  Mata Rantai bulatan mengkiaskan perempuan (berjumlah 9) dan mata persegi (berjumlah 8) melambangkan laki-laki. Mata rantai berjumlah sambung-menyambung tiada putus sesuai dengan manusia yang bersifat turun-temurun.
n  Kedua tumbuhan kapas dan padi sesuai dengan hymne yang memuji-muji sandang dan pangan.
n  Perkataan Bhinneka Tunggal Ika, berarti Berbeda-beda tetapi satu jua. Melambangkan persatuan atau kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia, walaupun nampaknya memperlihatkan perbedaan/perlainan
n  Gambar-gambar dalam perisai melambangkan ke-5 sila dalam Pancasila dan jumlah jumlah bulu melambangkan tanggal kemerdekaan RI.
Lima Lukisan di dalam perisai mewujudkan :
Pokok-pokok Dasar Pancasila.
Ø Dasar KETUHANAN YANG MAHA ESA terlukis dengan Nur cahaya di ruangan tengah berbentuk Bintang yang bersudut lima.
Ø Dasar KERAKYATAN dilukiskan dengan Kepala Banteng sebagai lambang tenaga rakyat
Ø Dasar KEBANGSAAN dilukiskan dengan Pohon Beringin tempat berlindung.
Ø Dasar PERIKEMANUSIAAN dilukiskan dengan tali Rantai bermata bulatan dan persegi.
Ø Dasar KEADILAN SOSIAL dilukiskan dengan Kapas dan Padi. sebagai tanda tujuan kemakmuran.
(Keterangan lebih lanjut baca : PP No. 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara)

D.  PENGGUNAAN LAMBANG
n  Dasar PP No. 43 tahun 1958
n  Sebagai lencana oleh Warga Indonesia (disebelahkiri)
n  Larangan Penggunaan
Ø Bertentangan dengan Pemerintah.
Ø Menambah angka, huruf dan tanda lain pada Burung garuda.
Ø Perhiasan, cap dagang, reklame, propaganda, dsb.

LARANGAN
Setiap orang dilarang:
a.         Mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak lambang negara dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan lambang negara;
b.         Menggunakan lambang negara yang rusak dan tidak sesuai dengan bentuk, warna, dan perbandingan ukuran;
c.          Membuat lambang untuk perseorangan, partai politik, perkumpulan, organisasi dan/atau perusahaan yang sama atau menyerupai lambang negara; dan
d.         Menggunakan lambang negara untuk keperluan selain yang diatur dalam undang-undang.


SUMPAH PEMUDA

1908 merupakan tonggak kebangkitan bangsa / nasional, bersamaan dengan lahirnya Budi Utomo 20 Mei 1908 yang dipimpin oleh dr. Sutomo., setelah itu 7 maret 1915 muncul Tri Koro Darmo  yang kemudian berubah menjadi Yong Jawa / Pemuda Jawa yang dipimpin Satiman wiryosenjoyo, Tri Koro / tiga tujuan yang dimaksud adalah :
1.   Menggalang persatuan
2.   Memanjukan pengetahuan
3.   Membangkitkan rasa cinta bangsa, bahasa, dan kebudayaan
Tahun 1926 muncul Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia, yang kemudian 22 April 1926 memprakarsai Konggres Pemuda I di Jakarta, dengan hasil melebur semua organisasi pemuda menjadi “ Indonesia Muda “

Tanggal 26 – 28 oktober 1928 dijakarta dipimpin Sugondo dan M Yamin terselenggaralah Konggres Pemuda II, dikenal dengan sumpah pemuda yang berbuyi :
1.   Mengaku berbangsa satu, ialah Indonesia
2.   Mengaku bertanah air satu, ialah Indonesia
3.   Mengaku berbahasa satu, ialah Indonesia
Seiap tanggal 28 oktober diperingati hari sumpah pemuda, teks tri sakti sumpah pemuda sekarang disimpan di gedung sumpah pemuda jalan kramat no 106 jakarta yang ditulis diatas marmer 2 x3 m hasil karya chadio dkk dari sanggar bamboo.

SOEMPAH PEMOEDA

Pertama :
KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
 Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.
 Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
 Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
 Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
 Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
 Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
 Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
 Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
 Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
 Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)


SISTEM AMONG

¯ PENGERTIAN
a.   sistem pendidikan dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa dengan sekecil mungkin menghiondari unsur perintah, keharusan, paksaan guna mengembangkan rasa percaya diri, kreatifitas dan otoaktifitas sesuai aspirasi peserta didik
b.   sistem among adalah hasil pemikiran RM Suwardi Suryaningrat / Ki Hajar Dewantara / Bapak Pendidikan Nasional pendiri taman siswa, lahir 2 mei 1889 wafat 28 april 1959
c.   Kata AMONG berarti mengasuh, memelihara, menjaga



¯ TUJUAN
Agar proses pendidikan kepramukaan itu hasilnya bagi setiap diri anggota pramuka, sedang bagi pembina menjadi tauladan, pembangun karsa dan pemberi motifasi.

¯ SISTEM AMONG ADALAH
Ing ngarso sung tulodo maksudnya didepan menjadi tauladan
Ing madyo mangun karso maksudnya ditengah membangun kemauan
Tut wuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan


EMPAT SENDI / SOKO GURU
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN               

¯ BELAJAR MENGETAHUI (LEARNING TO KNOW)
Untuk memiliki pengetahuan umum yang cukup luas dan untuk dapat bekerja secara mendalam dalam beberapa hal juga mencakup belajatuntuk belajar agar dapat memanfaatkan peluang pendidikan sepanjang hidup

¯ BELAJAT BERBUAT ( LEARNING TO DO )
Bukan hanya memperoleh kecakapan atau ketrampilan kerja melainkan juga memiliki ketrampilan hidup yang luas termasuk hubungan antar pribadi dan hubungan antar kelompok

¯ BEKAJAR HIDUP BERMASYARAKAT ( LEARNING TO LIFE TOGENTHER )
Untuk menumbuhkan pemahaman orang lain menghargai saling kewtergantungan, ketrampilan dan kerja kelompok dan menyelesaikan pertentangan-pertentangan diperlukan saling pengertian, kerukunan dan keadilan.

¯ BELAJAR MENJADI SESEORANG ( LEARNING TO BE )
Agar dapat mengembangkan watak yang dapat bertindak dengan kemandirian berpoendapat dan bertanggung jawab pribadi yang makin besar.

SALAM PRAMUKA

Salam (Penghormatan) wajib dilakukan bagi semua anggota Pramuka.

Salam adalah suatu perwujudan dari penghargaan seseorang kepada orang lain atau dasar tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Fungsi Salam Pramuka.
Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan.

Dalam menyampaikan salam, baik yang memakai topi atau tidak, adalah sama yaitu dengan cara melakukan gerakan penghormatan.

Salam Pramuka digolongkan menjadi 3 macam :
1.   Salam Biasa.
Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka.
2.   Salam Hormat.
Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih tinggi.

3.   Salam Janji.
Yaitu salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang dilantik (Dalam pengucapan janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya)

Untuk Salam hormat diberikan kepada :
Bendera kebangsaan ketika dalam Upacara.
Jenasah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan pejabat lainnya.
Lagu Kebangsaan.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqCHmsS0kNOaKUgP8Q31dDlJBKDd6shT0sN-4pIqLaYQABXyytS90-qOx8gHUih-WxFhnxeFPq3gu6Sv_tz3wd5xX1K_T8YlknFcooeLZh8CQg4IBTUfYPzdG0wEurPhDYiA0OdN-tc_g/s320/visual_semaphore_positions.jpgSEMAPHORA



SANDI SEMAPHORESemaphore adalah alat komunikasi yang memakai bendera sebagai medianya. Bendera semaphore terdiri dari gabungan dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna. Sebenarnya ada beberapa warna yang digunakan di bendera semaphore. Namun yang biasa digunakan ialah perpaduan warna antara merah dan kuning. Ukuran bendera semaphore ialah 45cm x 45cm.

brikut ialah gambar kode semaphore.









.

MORSE
Morse ialah salah satu sarana komunikasi berupa isyarat dengan notasi titik dan garis. Bentuk penyampaiannya sangat beragam, dapat berupa isyarat bunyi ( peluit, lonceng, klakson, dll ), cahaya ( senter, LED, dll), visual ( bendera, asap, dll). Morse sendiri ditemukan oleh Samuel Finley Breese Morse. Ia menemukan alat komunikasi berupa telegram yang morse dipakai sebagai notasinya.

Di Pramuka sendiri yang biasa digunakan ialah morse dengan peluit, senter dan bendera.
Berikut adalah kode morse :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiqdrZuka_bard1-QK4LBUgkpaUcb8t9lzDBxv6aZ85qy1EtzuzaGNybOG_Q2YyRnoafS5bvYIiSlSeF8Uo9C31wclGYyknksbQA_eIyV90w4uufTCb_jEGbsv0ydmjycZKDoZL0FrpEM/s400/morse.GIF
          










Image














Satuan Karya Pramuka
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus saka yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida,
Satuan Karya Pramuka yang dulu ada 7, pada saat ini satu lagi satuan karya pramuka yang dibentuk adalah satuan karya pramuka Wira Kartika yang merupakan hasil kerja sama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan Darat, sehingga satuan karya pramuka pada saat ini ada 8
3.   Saka Bahari
8.   Saka Wirakartika

SANDI


Sandi Angka

Di bawah ini ada dua buah contoh sandi angka. Untuk selanjutnya dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan kemampuan pramuka peserta
didik anda.
Contoh : 13, 4, 6, 0, 17, 0, 10, 19
Dibaca : NEGARAKU
Contoh : 5 0, = 1 2
Dibaca : DUNIA


Sandi Koordinat







Sandi di dalam Kepramukaan adalah salah satu media pembelajaran yang baik bagi peserta didik baik pramuka siaga, penggalang, penegak maupun pandega karena dapat melatih ketelitian, daya ingat, kecerdasan dan konsentrasi. Pemakaian sandi dalam menyampaikan ilmu pun harus disesuaikan dengan golongan pramuka itu sendiri sehingga dapat diterima dengan mudah namun tujuan dari pembelajaran itu tetap tercapai. Ada banyak macam-macam sandi dalam kepramukaan dan kedudukannya pun tidak harus baku, sehingga nama, jenis dan cara untuk menjawabnya pun dapat berbeda menyesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah. Salah satu contoh sandi yang mudah adalah sebagai berikut :

Contoh Sandi Koordinat :
Kunci : MERAH PUTIH

Kunci yang ditampilkan di papan dapat ditulis seperti contoh di atas.

Contoh soal : AP, MP, RI, MI, HP
AP = P
MP= A
RI = N
MI = D
HP = U

Sandi Kotak

Di bawah ini ada dua buah sandi kotak. Coba perhatikan perbedaannya.






 

 

 

 



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMNrkzsA-IDM4r05wXgwoWjmKav-TNRtef6DvtzOjrmQvuW4Y7ykcbpn6e9TMLOQRVVe94cB9ESGnMGI-CAZ4k2j3SdVkaSCddsOJcvRuik32AU_jbaoJfB11urrgqd2LwG8x_BOOgp84L/s320/untitled.JPG

 

 

 





ATUR ACARA API UNGGUN

Di tengah keheningan malam..........bersama bulan dan bintang yang bertaburan .....bersama pula alunan sangkakala yang membahana di belantara bumi persada nusantara .....terdengar....sayup – sayup dari kejauhan .....terdengar pula !!! ..derap langkah pemuda – pemudi Indonesia.......berduyun ..berbaris...., berdatangan penuh dengan kasih dan sayang .....sebagai tanda persaudaraan, mereka berkumpul bersama, mengerumuni oggokan kayu unggun yang siap akan dinyalakan.

Dengan langkah yang penuh dengan keyakinan .....dengan penuh langkah yang penuh keteladanan dan kegagahan sang senopati memimpin jalannya api unggun  ( Pemimpin menyiapkan pasukan )

Dalam suasana yang penuh keakraban ini....datanglah kakak pembina menyatu dalam lingkaran persaudaraan (Pembina menempatkan diri )

Merasa diperhatikan dan merasa tentram pemimpin dan rekan – rekannya menyambut kehadiran kakak pembina dengan ungkapan untuk saling hormat  ( Pemimpin memimpin : perhatian .!!!! saling hormaaat  ....grak ) ( Setelah itu laporan kepada Pembina Upacar )

Untuk mengawali acara ini, kakak pembina mengajak adik – adiknya berdo’a......... seraya memohon kepada Tuhan Yang Maha Agung agara senantiasa kita mendapatkan petunjuk dan lindunganNya.
( Pembina memimpin Do’a ........berdo’a mulai ) 

Saudara – saudaraku kita semua adalah insan yang papa mari kita renungkan bersama, apa  yang tersirat dan tersurat dalam sekapur sirih ini
( Pembacaan sekapur sirih dua orang siswa pa dan pi )




SEKAPUR SIRIH API UNGGUN

API……API……API……
KAU SAHABAT MANUSIA
KAU MAHLUK YANG MAHA KUASA
KAU BERI MANFAAT
KAU KOBARKAN SEMANGAT

API……API……API……
KADANG KAU BERTERIAK GERANG
MELALAP SEGALA YANG ADA
TAK PILIH TAKKAN MEMANDANG
KARENA ULAH PARA MANUSIA

API……API……API……
KAQU DI MASA NENEK MOYANG
MENYALA DI TENGAH KELUARGA
DI KELILINGI KAKEK, AYAH, ANAK, DAN CUCU
PENGHANGAT BADAN, ARENA BERTEMU
DI SELINGI CELOTEH BOCAH,BERLARI RIANG
JAGUNG DI BAKAR, DI PIPIL, DI KEMIL
YANG TUA BERI NASEHAT
YANG MUDA TERIMA SEBAGAI WASIAT

API……API……API……
KAU DI MMASA NABI IBRAHIM
SEBAGAI ALAT PENGUASA DZALIM
KAU BAKAR JASAT ROSUL PILIHAN
NAMUN TERYATA TIADA MEMEPAN
TIADA TERBAKAR TIADA TERLUKA
ATAS IZIN YANG MAHA KUASA

API……API……API……
API UNGGUN DI MASA KINI
PENGIKAT ERAT JALINAN HATI
ANTARA PANDU – PANDU SEJATI
ARENA BERGEMBIRA DAN BER KREASI
SAAT IIINI API MENYALLLA MENJILAT – JILAT
DI TENGAH LINGKARAN TANGAN BERGANDENG ERAT

MAJU DAN JAYALAH SATUAN KARYA BAKTI HUSADA
KWARTIR RANTING WONOSALAM
KWARTIR CABANG DEMAK
KWARTIR DAEERAH 11 JAWATENGAH
SELAMAT BERJUANG, SELAMAT MEMANDU
DEMI MASA DEPAN GENERASIMU

Kakak – kakak ......... dan saudara – saudara ....... marilah .....!!! kita semboyan bersama untuk mengawali kesanggupan kita.

SATYAKU....KUDARMAKAN....DARMAKU...KUBAKTIKAN
MARI BERAPA UNGGUN BERSAMA
ING....NGARSO .....SUNG...TULODHO

Kakak pembina mengawali dan menyalakan obor satya, SEBAGAI.....JANJI
Seorang pramuka ........dan tingkah laku seorang pramuka Dilandasi dengan DASA....DARMA….PRAMUKA

( Pasukan obor dasa darma dan try satya memasuki lapangan upacara dan menempatkan diri membentuk lingkaran )
( Untuk try satya menuju ke hadapan pembina unggun )
( Api dinyalakan oleh pembina langsung 3 obor )
Api menyala ( balik kanan. MENYANYI LAGU API SATYA )

KAYU TLAH TERBAWA
API DINYALAKAN
ASAP MENGEPUL DI ANGKASA
MEMBENTUK LINGKARAN
KITA BERKERUMUN
DISEKITAR API UNGGUN 

Api satya bergabung dengan kelompok Dasa Darmadan sesampainya kemudian bertiga bersama – sama mengucapkan kalimat “ MENEPATI DASA DARMA “ Petugas Dasa Darma bersama – sama mengucapkan DASA DARMA PRAMUKA. PRAMUKA ITU.Secara bergantian dari dari darma ke -  1  s/d ke – 10  bergantian Terakhir secara bersama – sama mengucapkan “ SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KU BAKTIKAN “  Sambil membenamkan obor ke onggokan kayu. Dan api menyala menyanyi bersama “ API KITA SUDAH MENYALA “ kemudian disambung dengan “ YEPPO “  sambil menyanyi dan menuju ke lingkaran besar.
Dengan penuh kegembiraan kakak pembina melihat kelincahan adik – adiknya, dan ..........berkenan membimbingnya.
( Pasukan diistirahatkan oleh pemimpin upacara ) ISTIRAHAT………..GRAAK

Ucapan terima kasih kami harturkan, rasa hormat kami ungkapkan, kakak pembina berkenan menyatu dalam lingkaran.

Atraksi – atraksi ..............( dipimpin oleh koordinator atraksi )  
Setelah selesai atraksi – atraksi, secara beragantian persangga menampilkan, kemudian acara ditutup Sebelum acara ini kita akhiri bersama, terlebih dahulu kakak pembina memadamkan api utama.

Perpisahan hanya dilahirnya namun kita di hati tetaplah sama, namun sebelumnya marilah kita saling hormat bersama ( Pemimpin memimpin ) UNTUK SALING HORMAT......GRAKKKK )
( Stelah itu maju laporan kepada Pembina Upacara )

Pembina upacara di perkenankan meninggalkan tempat upacara

Lah selesai Upacara tPasukan dapat dibubarkan oleh PEMIMPI UAPACARA

















SEKAPUR SIRIH API UNGGUN
 




DI MALAM YANG HENING IN MARI KITA SEMARAKKAN DENGAN MENYALAKAN API UNGGUN, NAMUN SEBELUM API UNGGUN KITA NYALAKAN, MARI KITA DENGARKAN DAN KITA HAYATI BERSAMA, APA YANG TERSURAT DAN TERSIRAT DALAM SEKAPUR SIRIH INI…………………
    SEKAPUR SIRIH API UNGGUN…………………..
    ENTAH KAPAN LEGENDA INI TERJADI………………..
    KISAH SUAMI ISTRI HIDUP DITENGAH HUTAN………….
    AKAR DAN DAUN SERTA RANTING KERING MEREKA KUMPULKAN………………
    PENGHANGAT TUBUH DI TENGAH MALAM…………….
    UNTUK MENGUSIR BINATANG BUAS……………….
    ROMANTIKA HIDUP IA LAKUKAN…………………….
SHOLAT DAN IBADAH TAK PERNAH MEREKA TINGGALKAN…………..
IMAN DAN TAQWA SEBAGAI BEKAL HIDUPNYA…………………
RINTANGAN, HALANGAN TAK PERNAH MEREKA PEDULIKAN………
IA INGAT BAHWA HIDUP ITU BERSIFAT SEMENTARA, MAKA…………
HINDARILAH PERBUATAN ANGKARA MURKA …. KALAU TAK INGIN KENA LAKNAT API NERAKA ….
    ALLAH LAH YANG MAHA MENGETAHUI…………..
    PERKARA HIDUP DAN MATI TIADA YANG MENGERTI……..
    ITULAH MANUSIA SEJATI…………….
UNGGUN BERKOBAR MEMBAWA SEMANGAT HIDUPNYA……………
NANTIKAN SELURUH CITA – CITANYA………….
GALANGLAH PERSATUAN DAN KESATUAN DIANTARA KITA………
GUNA TETAP TEGAKNYA TANAH AIR INDONESIA……………..
UNTUK MEWUJUDKAN NEGARA YANG JAYA SENTOSA……………
NIATMU…….. NIATKU………NIAT KITA SEMUA……………
KATAKANLAH,…… KATAKANLAH…… DENGAN SESUNGGUHNYA, YANG BENAR….. PASTILAH BENAR, YANG SALAH…….. PASTILAH SALAH
MAJU TERUS PANTANG MUNDUR………….
DEMI GERAKAN PRAJA MUDA KARANA……..
MARILAH SEMUA, …… SEMBOYAN BERSAMA…………….
TIRUKAN SAYA………….

“ SATYAKU KUDARMAKAN,……….. DARMAKU ……….. KUBAKTIKAN “








ATUR UPACARA API UNGGUN

SEMILIR ANGIN MALAM
MENGHANTARKAN SUARA TAKBIR ADZAN
TERDENGAR
 MENGGEMA HINGGA RELUNG HATI PASUKAN
 ( anggota pasukan menggemakan suara adzan
 dan dentuman kentongan serta bedug,
satu persatu peserta duduk membentuk lingkaran )

GEMERICIK TETESAN AIR WUDLU
SATU SATU
GETAR HATI BERMUNAJAD
( bersama membaca tasbih, tahmid dan takbir )

IMAM JADI PANUTAN
SATUKAN IKTIKAD
(pembina unggun menempatkan diri dan peserta berdiri  sementara pemimpin unggun mengalunkan iqomah dan memimpin saling hotmat serta  menyerahkan kepada kakak Pembina unggun )

AWALI NIAT YANG TULUS DEMI HATI NURANI ISLAMI
KERTAS PUTIH JANGAN KOTORI
TINTA EMAS GORESKAN PRASASTI
( Pembina unggun mengajak adik adiknya
 mengawali kegiatan dengan do’a )
TEMANKU
SAHABATKAU
SAUDARAKU
DAN KELUARGAKU
MENYATU
HATIMU HATIKU HATI KITA SEMUA
( petugas membaca sekapur sirih
diiring dengan bacaan tahlil )



IKAT KEHIDUPAN DENGAN JANJI
SINARI DENGAN DARMA DAN BAKTI
HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
( Petugas tri Satya dan dasa dharma
maju nyalakan api, diikuti bacaan keagungan kehadiran sang surya / thola’al badru )

   API KITA SUDAH MENYALA
Petugas tri Satya dan dasa dharma
 kembali, diikuti sholawat kebesaran / sholawat badar)

PETUAH
WEJANG
MAUIDHOH KASANAH
SATUKAN LANGKAH
JAYA PASUKAN KITA
 ( Pembina member amanat dan sambutan )

SAATNYA SUKA RIA MENYAMBUT KEMENANGAN
BAHAGIA
BERCANDA
SELAMAT
( atraksi api unggun pasukan diistirahatkan )

MARI KITA BUKTIKAN JANJI BAKTI KITA
( Pasukan disiapkan untuk menutup api unggun )

IHLAS BAKTI BINA BANGSA BERBUDI BAWA LAKSANA
( Pembina unggun maju ke unggung
 sambil menyalakan obor dan
menyerahkan kepada pemimpin unggun
 untuk menyebarkan api ke nusantara
dan mematikan unggun )

AKU JADI PANDUMU
( lagu himne pramuka, kemudian pasukan bersalaman dan
bubar menuju sangga masing-masing )
PERLENGKAPAN YANG DI BUTUHKAN DALAM API UNGGUN



1.   Kayu Bakar
2.   Bahan yang mudah terbakar misalnya : Brambut, Gerajen
3.   Minyak Tanah dan Bengsin
4.   Bambu atau kayu gawangan
5.   Ban Mobil bekas
6.   Lampu senter dan Korek Api
7.   Papan kayu ukuran 15 Cm X 60 Cm
8.   Paku Reng Kurang Lebih 20 Biji
9.   Roket Peluncur
10.               Kawat Panjang Kurang Lebih 50 Cm
11.               Obor 13 Buah
12.               Lilin Sejumlah Peserta / Menyesuaikan
13.               Kerodong kertas sejumlah Lilin
14.               Pasak untuk kerodong kertas
15.               Pengeras Suara
16.               Kursi untuk tamu undangan


                   


                    PETUGAS – PETUGAS API UNGGUN

1.   Pembina Api Unggun
2.   Pemimpin Api Unggun
3.   Pembawa Acara
4.   Pembaca Sekapur Sirih Api Unggun (Putra dan Putri)
5.   Pembawa Api
6.   Petugas Api Dhasa Dharma
7.   Regu Padun Suara